Sementara secara informal, Prabowo adalah mantan Jenderal yang memiliki berbagai pengalaman soal pertahanan.
The Diplomat juga memuji masa-masa awal Prabowo menjabat. Dalam ulasan tersebut, tertulis jika Prabowo telah mengunjungi 14 negara dalam 20 kunjungan luar negeri dalam jangka waktu 18 bulan setelah Prabowo menjabat. Kunjungan-kunjungan tersebut bertujuan untuk upaya merumuskan rencana akuisisi pertahanan 25 tahun.
"Sebagai seorang menteri pertahanan dengan kredibilitas militer yang kuat, beliau telah memperbaiki kelemahan Kementerian Pertahanan, yang selama ini dianggap kurang kuat dibandingkan markas besar Tentara Nasional Indonesia (TNI)," tulis The Diplomat.
BACA JUGA:Prabowo Kolaborasikan Akademi Sepak Bola Miliknya dengan Akademi Terbaik Dunia, Aspire
Pada Peraturan Kebijakan Pertahanan Negara tahun 2020 dan 2021, telah dibayangkan kemampuan pengawasan maritim dan udara yang lebih kuat.
Hal ini diikuti juga dengan penempatan satuan TNI terpadu di pulau-pulau terpencil, dengan memberikan perhatian khusus pada perluasan kemampuan rudal dan penyangkalan wilayah lainnya.
Sementara itu, untuk mengarahkan kembali perhatian TNI, Prabowo pun berfokus pada perolehan jet tempur dan aset angkatan laut yang baru.
Saat ini, Prabowo tengah memprioritaskan modernisasi pertahanan, mengembangkan cadangan nasional, dan mencermati prospek pencalonan presiden pada tahun 2024.(*)