Meskipun kecepatan kapal turun menjadi rata-rata 4 knot dibandingkan dengan uji coba sebelumnya di kolam uji coba, Bayu Praharsena menjelaskan bahwa ini bisa dipengaruhi oleh faktor seperti gerakan air laut, hembusan angin, dan jumlah muatan angkut kapal.
"Ada banyak manfaat yang bisa kami dapatkan dari uji coba lapangan ini. Setelah ini, kami akan kembali melakukan analisis data terbaru untuk menyempurnakan mesin kapal bertenaga listrik. Ke depan, ini bisa menjadi solusi bagi nelayan untuk beralih dari bahan bakar minyak," tambahnya.
Poltera terus berkomitmen untuk berinovasi dan menciptakan solusi ramah lingkungan dalam mendukung sektor maritim.