19 Warga India Tewas Karena Infeksi Amoeba, Bakteri Pemakan Otak

Sebuah fotomikrograf oleh Centers for Disease Control and Prevention (CDC) yang memperlihatkan bakteri Meningoensefalitis Amoeba Primer (PAM).--Al Jazeera
HARIAN DISWAY - Lonjakan infeksi otak langka yang dikenal dengan Meningoensefalitis Amoeba Primer (PAM) terjadi di Kerala, India Selatan.
Infeksi ini telah merenggut belasan korban jiwa.
Otoritas Kesehatan Kerala menyatakan bahwa apabila bakteri tersebut mencapai otak, mereka akan menginfeksi dan merusak jaringan otak.
Penyakit langka ini disebabkan oleh bakteri amoeba Naegleria Fowleri yang kerap kali disebut bakteri pemakan otak.
World Health Organisation (WHO) mengatakan bahwa tanda-tanda awal infeksi adalah sakit kepala, demam, muntah-muntah. Kemudian, apabila infeksi sudah semakin parah maka penderita dapat mengalami kejang-kejang, halusinasi, bahkan koma.
BACA JUGA:AS Ciptakan Obat Baru untuk Atasi Infeksi Pernapasan Bayi
Pemerintahan India mengatakan bahwa sejak awal 2025, tercatat 69 kasus dengan 19 korban jiwa. Sedangkan, 3 dari 19 kematian terjadi pada Agustus lalu.
Bakteri Amoeba tersebut tidak menyebar dari kontak antar orang, tetapi menyebar di sungai dan danau yang terkontaminasi.
BACA JUGA:Sweida Kembali Bergejolak, WHO: Akses Medis Terhambat, Korban Terus Bertambah
“Tidak seperti tahun lalu, kami tidak menemukan klaster dari satu sumber air. Kasus ini hanya akan menyulitkan investigasi epidemiologi,” tutur Menteri Kesehatan Kerala Veena George.
Ia juga menekankan bahwa situasi ini merupakan tantangan kesehatan masyarakat yang mendesak. Hal ini juga menimbulkan kekhawatiran atas munculnya kasus-kasus baru di berbagai tempat rekreasi air.
BACA JUGA:WHO Kembali Menyatakan Mpox Sebagai Keadaan Darurat Kesehatan Masyarakat Global
Seorang dokter bernama Altaf Ali yang menjadi bagian dari investigasi kesehatan tersebut mengatakan bahwa pemerintah sedang melakukan percobaan dalam skala besar untuk mendeteksi terjadinya kasus serupa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: