HARIAN DISWAY - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyepakati peningkatan anggaran perang Israel sebesar 55 miliar shekel atau sekitar Rp 227 triliun pada Senin, 15 Januari 2024.
Peningkatan anggaran tersebut penting sebagai upaya Israel dalam Perang Hamas-Israel.
"Kami telah mencapai kesepakatan dan sekarang kami akan meloloskan anggaran yang sangat penting. Ini adalah anggaran perang yang juga memenuhi kebutuhan tentara cadangan kita dan keluarga mereka, wiraswasta, kementerian pemerintah dan kebutuhan masyarakat,” ujar Netanyahu dalam pernyataannya pada Senin, 15 Januari 2024.
BACA JUGA:Perdana Menteri Kanada Tidak Dukung Gugatan Genosida Israel dalam Mahkamah Internasional
Anggaran belanja negara tahun 2024 ini meningkat sebesar 70 miliar shekel atau sekitar Rp 289 triliun dari tahun sebelumnya.
Peningkatan tersebut mencakup 55 miliar shekel (Rp 227 triliun) untuk anggaran pertahanan dan 9 miliar shekel (Rp 37 triliun) untuk program perekrutan cadangan tentara Israel, dilansir dari Anadolu Agency.
Peningkatan anggaran perang itu digunakan untuk membeli alutsista Israel sebagai permulaan dan membayar 360.000 tentara cadangan Israel.
Anggaran tersebut juga digunakan untuk mendukung lebih dari 100.000 warga Israel yang dievakuasi dari komunitas yang berbatasan dengan Gaza dan Lebanon, mengingat bentrokan antara Israel dan Hizbullah Lebanon masih terjadi hingga saat ini.
"Kami mengubah prioritas sehingga setiap cadangan dan setiap pejuang dan keluarganya tahu bahwa ada pemerintah yang berdiri di belakangnya dan sepenuhnya merawatnya," kata Menteri Keuangan Israel Bezalel Smotrich setelah anggaran disetujui, dilansir dari Al Jazeera.
BACA JUGA:Tiba di Makassar, Anies Merasakan Atmofsir Tempat Lahirnya Pejuang Perubahan
Secara keseluruhan, total anggaran belanja negara 2024 yang disetujui Netanyahu sebesar 582 miliar shekel atau sekitar Rp 2 kuadriliun.
Anggota kabinet Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu saat rapat untuk menyetujui perubahan anggaran 2024 pada Senin, 15 Januari 2024. -Haim Zach-GPO
Pembahasan anggaran belanja negara tersebut menunjukkan adanya perbedaan pendapat di antara para menteri Israel. Perselisihan utamanya adalah pemotongan anggaran dari berbagai kementerian untuk kepentingan perang.
BACA JUGA:Benjamin Netanyahu Sebut Sidang Mahkamah Internasional Tidak Dapat Hentikan Perang Hamas-Israel