Tersangka Argiyan Arbirama, 20, pembunuh Kayla, 20, ternyata juga memerkosa dua gadis. Malah salah seorang gadis itu sudah hamil sembilan bulan sekarang. Keduanya sudah melapor ke Polda Metro Jaya pada 3 dan 4 Januari 2024. Polisi baru tahu setelah membuka dokumen laporan para korban.
KASUBDIT Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Rovan Richard Mahenu kepada wartawan, Minggu, 21 Januari 2024, mengatakan:
”Korban berkenalan dengan pelaku lewat aplikasi Line. Lalu, mereka akrab. Lalu, tersangka mengajak para korban ke rumahnya, dengan alasan tertentu. Di rumah itulah para korban diperkosa tersangka.”
BACA JUGA: Motif Sepele, Argiyan Bunuh Kayla
Berdasar penyidikan polisi, ceritanya, tersangka Argiyan berkenalan dengan banyak gadis melalui media sosial. Di antaranya, Kayla, 20, mahasiswi Universitas Gunadarma, Depok, yang diduga dibunuh Argiyan pada Kamis, 18 Januari 2024.
Semua gadis remaja yang dikenal Argiyan disetubuhi di rumah kontrakan ibunya, Vina, di Jalan Raden Saleh, Sukmajaya, Depok. Yang sudah terbukti disetubuhi Argiyan adalah dua gadis.
Gadis pertama disetubuhi pada Maret 2023 di saat gadis itu berusia 17 tahun. Kini gadis tersebut hamil sembilan bulan.
BACA JUGA: Liku-Liku Bunuh Suami
Dia bersama orang tua sudah melapor ke polisi pada 3 Januari 2024. Kemudian, 4 Januari 2024, gadis kedua (usia 22 tahun) melapor ke Polda Metro Jaya juga.
Semua korban melawan saat disetubuhi alias diperkosa tersangka Argiyan. Namun, mereka tak berdaya. Akibatnya, satu di antara mereka hamil dan kini hampir melahirkan.
AKBP Rovan: ”Sampai dengan saat ini, ada tiga orang yang telah menjadi korban atas dugaan tindak pidana yang dilakukan tersangka A (Argiyan). Perkaranya dipisah antara pembunuhan dan perkosaan dua gadis.”
BACA JUGA: Pembunuhan Sadis di Gresik
Fakta yang diungkap polisi itu menunjukkan bahwa tersangka Argiyan, meski masih berusia 20 tahun, sudah menyandang tuduhan bertubi-tubi.
Jarang ada, remaja (batas usia remaja berdasar World Health Organization, 12 sampai 24 tahun) Indonesia menyandang tuduhan seperti Argiyan. Ia anak tunggal. Ayahnya beberapa tahun lalu meninggal. Ia dirawat ibunya, Vina, yang kini bekerja di sebuah mal di Depok.
Banyak teori yang menyebutkan, pemuda pembunuh dan pelaku kekerasan seksual umumnya diperlakukan buruk di masa kecil. Contoh untuk itu adalah Robert Lee Walden Jr, lahir 15 November 1966 di Chicago, Illinois, Amerika Serikat (AS). Ia adalah seorang pembunuh terkenal AS.