Izin Desak Anies Dicabut: Menyuarakan Perubahan Harus Siap Tekanan dan Masalah

Selasa 23-01-2024,13:17 WIB
Reporter : Salman Muhiddin
Editor : Salman Muhiddin

YOGYAKARTA, HARIAN DISWAY -  Calon presiden nomor urut 01, Anies Baswedan, menanggapi pencabutan izin acara Desak Anies dengan sikap yang bijak. Anies tak boleh memakai Museum Diponegoro Yogyakarta.

Ia menyatakan tidak ingin terlalu banyak protes terkait kejadian tersebut dan lebih memilih fokus pada agenda kampanyenya.

Menurut Anies, masalah-masalah yang dihadapi keluarga-keluarga di Indonesia, terutama terkait biaya hidup yang tinggi, jauh lebih berat dibandingkan tekanan dan hambatan yang dihadapi dalam perjalanan kampanyenya.

"Bagi kami, tekanan dan hambatan yang kami hadapi, walaupun besar, belum apa-apa dibandingkan dengan yang dihadapi keluarga-keluarga di Indonesia karena biaya hidup yang tinggi," ucap Anies kepada wartawan di Bandara Adi Sutjipto, Yogyakarta, Selasa, 23 Januari 2024.

BACA JUGA:Izin Desak Anies Dicabut, Anies: Kapan Demokrasi Kita Mau Maju?

BACA JUGA:Lagi-lagi Desak Anies Mendadak Dipindahkan, Anies Tegaskan Pentingnya Perubahan untuk Menjamin Kemerdekaan Ada

Anies berpendapat bahwa dalam menyuarakan perubahan, tekanan dan masalah adalah hal yang harus dihadapi.

Ia mengajak semua pihak untuk memberi kesempatan yang sama, menciptakan kesetaraan, dan menjadi bagian yang dapat dicatat oleh sejarah sebagai penjaga demokrasi dan konstitusi, bukan sebagai perusak demokrasi yang mencacatkan praktek konstitusi.


Anies Baswedan menyayangkan Desak Anies edisi pendidikan yang mendadak dipindahkan. Semula akan digelar di Museum Diponegoro Sasana Wiratama. Tapi secara mendadak izin yang tersebut dicabut. -AMIN-

Kemunduran Demokrasi

Anies menyatakan bahwa pencabutan izin acara Desak Anies secara mendadak merupakan bentuk kemunduran demokrasi di Indonesia.

"Menurut saya, ini merupakan kemunduran demokrasi kita. Ini setback kemajuan kampanye kita dan bisa membuktikan apa yang dicurigai beberapa waktu ini," tegas Anies.

Anies menyoroti bahwa dalam lima kali penyelenggaraan Pemilu sebelumnya, yakni pada tahun 1999, 2004, 2009, 2014, dan 2019, tidak pernah ada pembicaraan dominan terkait netralitas.

BACA JUGA:Desak Anies Dipindah Mendadak, Anies Ingatkan Instruksi Presiden tentang Jaga Netralitas Pemilu

BACA JUGA:Moncer di Kalangan Diaspora dan Mahasiswa Luar Negeri, Desak Anies Bakal Digelar di Luar Negeri

Kategori :