SURABAYA, HARIAN DISWAY - Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GmnI) Komisariat Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Airlangga mengeluarkan pernyataan sikap mengecam sikap Presiden Joko Widodo dalam kontestasi pilpres yang dinilai cenderung berpihak pada salah satu pasangan calon.
Ketua Komisariat GmnI FISIP Unair, Ehren Dean Mahanaim Damanik, menyatakan bahwa GMNI sangat prihatin dengan sikap vulgar Jokowi sebagai seorang presiden yang seharusnya netral.
"Saya prihatin dengan dinamika politik yang terjadi per hari ini, aksi vulgar Jokowi sebagai seorang presiden yang harusnya netral, tetapi malah menunjukkan keberpihakannya terhadap salah satu paslon merupakan tindakan yang memalukan," ujar Ehren, Rabu 6 Februari 2024.
Ehren juga mendesak Presiden Jokowi untuk mengambil cuti atau bahkan mundur dari jabatannya sebagai seorang presiden.
"Harusnya Presiden Jokowi cuti atau bahkan mundur dari jabatannya sebagai presiden, karena kalau tidak mundur akan rawan terjadi konflik kepentingan, apalagi kan Mas Gibran ini anaknya Presiden Jokowi, sehingga tidak heran jika banyak elemen yang berteriak terkait netralitas Jokowi," ujar Ehren.
BACA JUGA:Minta Jokowi Netral di Pemilu, 44 Guru Besar ITS Nyatakan Bukan Partisan
BACA JUGA:Guru Besar Unair Minta Jokowi Netral, Singgung 2 Aktivis 98 yang Masih Hilang
Selain mendesak Jokowi untuk mundur, GmnI Komisariat FISIP Unair juga mengajak mahasiswa dan masyarakat untuk ikut serta dalam "Gerakan Tutup Sebelah Mata."
Menurut Ehren, gerakan ini tidak hanya sebagai simbol, melainkan juga sebagai tanda bahwa penguasa saat ini dianggap meremehkan demokrasi yang selama ini diperjuangkan.
"Gerakan sebelah mata yang kami serukan disini tidak hanya sebagai formalitas belaka, melainkan sebuah seruan untuk mahasiswa dan masyarakat agar ikut serta dalam gerakan ini. Gerakan ini juga berarti bahwa penguasa saat ini telah abai dengan kondisi demokrasi per hari ini, semua hal yang berkaitan dengan etis dikangkangi demi mencapai nafsu berkuasa belaka," ujar Ehren.
Pernyataan sikap GmnI Komisariat FISIP Unair mencakup lima poin, termasuk desakan terhadap Jokowi untuk mengambil cuti atau mundur dari jabatannya sebagai presiden:
1. Mendesak Jokowi untuk mengambil cuti dan mundur dari jabatannya sebagai presiden dan seruan gerakan menutup sebelah mata hanya segelintir dari rangkaian kegiatan pembacaan sikap GmnI Komisariat FISIP Unair.
Lebih lanjut, berikut deretan lengkap sikap GmnI Komisariat FISIP Unair tentang dinamika politik yang sedang terjadi saat ini.
2. Bahwa DPK GMNI FISIP UNAIR merupakan organisasi yang berkomitmen penuh pada pengimplementasian demokrasi yang dewasa dan egaliter.
3. Bahwa DPK GMNI FISIP UNAIR murka terhadap sikap politik yang tidak dewasa oleh Presiden Jokowi yang tercitra sebagai Kepala Negara sekaligus Kepala Pemerintah Republik Indonesia dan oleh karenanya mengecam gestur politik yang tidak menjunjung tinggi harkat dan martabat hukum serta etika pemerintah.