5 Kemungkinan Penyebab Pemain Bola Tersambar Petir, Bukan Karena Pakai Pul Besi

Minggu 11-02-2024,13:04 WIB
Reporter : Retna Christa
Editor : Retna Christa

HARIAN DISWAY - Seorang pria asal Subang tewas disambar petir ketika bermain bola di Stadion Siliwangi, Bandung, pada Sabtu, 10 Februari 2024. Ketika tiba di rumah sakit Sariningih, Bandung, ia dinyatakan sudah meninggal dunia.

Netizen pun bertanya-tanya. Apa yang menyebabkan petir itu menyambar langsung ke pria bernama Septian Raharja tersebut. Sampai ada yang menduga ia mengenakan sepatu bola dengan pul (gerigi sol) yang mengandung besi.

Sebagaimana diketahui, besi adalah elemen penghantar arus listrik yang kuat. Namun, kemungkinan itu ditepis timnya. Septian mengenakan sepatu yang full berbahan rubber atau karet. Karet jelas bukan penghantar arus yang baik.

BACA JUGA:Enggak Hujan! Ini Kronologi Tewasnya Pemain Bola Amatir Disambar Petir di Stadion Siliwangi

Kematian Septian juga bikin miris. Sebab, ini bukan kali pertama seorang pemain meninggal ketika bermain bola di lapangan. Sebelumnya, ada beberapa kasus serupa. Termasuk kasus yang menimpa pemain U-13 di Piala Soeratin.


5 PENYEBAB pemain bola tersambar petir, bukan karena pakai pul besi.-CNN-

Tentunya, setiap kasus sambaran petir tidak sama penyebabnya. Sehingga tidak bisa digeneralisasi. Namun, petir memang dapat menyambar manusia (hingga menyebabkan kematian) melalui 5 cara.

Inilah 5 cara petir menyambar seseorang, termasuk pemain sepak bola, meskipun ia tidak mengenakan aksesori berbahan besi atau alumunium.

BACA JUGA:Sering Hujan? Ini Analisis Cuaca BMKG Untuk Periode Februari 2024

1. Sambaran langsung


5 PENYEBAB pemain bola tersambar petir, bukan karena pakai pul besi.-Weather.Gov-

Seseorang dapat tersambar petir secara langsung sebagai bagian dari saluran pelepasan arus listrik utama. Paling sering, hal itu menimpa mereka yang berada di area terbuka. Seperti yang terjadi pada Septian Raharja.

Sambaran langsung tidak sesering sambaran petir lainnya. Namun berpotensi menjadi yang paling mematikan. Pada kebanyakan kasus, sebagian arus listrik bergerak sepanjang di atas permukaan kulit (disebut flashover), dan sebagian arus mengalir di dalam tubuh. Biasanya melalui sistem kardiovaskular dan/atau saraf.

Panas yang dihasilkan ketika petir menyambar kulit dapat menyebabkan luka bakar. Namun arus yang mengalir melalui tubuh justru lebih berbahaya. Karena dapat mengenai organ-organ vital lainnya.

BACA JUGA:Gunung Merapi Erupsi, Hujan Abu Guyur Klaten hingga Boyolali

Kategori :