Jadi, tanpa adanya hari tambahan, kalender dan musim akan semakin tidak sinkron seiring berjalannya waktu. Mengakibatkan gangguan pada siklus pertanian, penanggalan, dan aktivitas lainnya yang bergantung pada perubahan musim.
BACA JUGA:Profil Diela Maharani, Mantan Akuntan yang Jadi Ilustrator Google Doodle untuk HUT Kemerdekaan RI
Konsep tahun kabisat sudah dikenal sejak zaman Romawi kuno. Pada saat itu, Kaisar Julius Caesar memperkenalkan konsep tahun kabisat, yang menambahkan satu hari tambahan setiap empat tahun untuk menjaga keakuratan kalender.
Meskipun demikian, sistem ini tidaklah sempurna. Karena masih ada perbedaan kecil antara tahun kabisat dan perputaran sebenarnya bumi mengelilingi matahari.
Untuk menyelesaikan masalah ini, Paus Gregorius XIII memperkenalkan kalender Gregorian pada tahun 1582. Kalender ini menambahkan aturan tambahan untuk menentukan tahun kabisat, yang memastikan bahwa kalender kita tetap akurat dengan siklus matahari.
BACA JUGA:Hebat! Karya Seniman Jakarta ini Terpilih sebagai Google Doodle untuk HUT Kemerdekaan RI 2023
Menurut aturan ini, tahun yang bisa dibagi dengan 100 bukanlah tahun kabisat. Kecuali jika tahun tersebut juga bisa dibagi dengan 400.
Tradisi-tradisi yang terkait dengan Leap Day bervariasi di berbagai negara dan budaya. Salah satu yang paling terkenal adalah tradisi yang memperbolehkan perempuan untuk melamar pria pada hari kabisat.
Tradisi ini berasal dari Irlandia pada abad ke-5. Ketika Santa Brigida meminta Santa Patrick untuk memberikan kesempatan kepada perempuan yang ingin melamar pria. Sejak saat itu, tradisi ini telah menjadi bagian dari budaya populer di berbagai belahan dunia.
SPESIAL 29 Februari! Mengenal Leap Day yang jadi Google Doodle hari ini. Tradisi Irlandia mengizinkan perempuan melamar pria di hari kabisat.-Bride-
BACA JUGA:Mengenal Sosok Prof. Dr. Sulianti Saroso yang jadi Google Doodle Hari ini
BACA JUGA:Mengenang Ibu Kasur, Tokoh Pendidik Anak yang Tampil Jadi Google Doodle
Namun, tidak semua tradisi terkait dengan Leap Day memiliki konotasi yang positif. Di beberapa budaya, seperti di Yunani dan Italia, tahun kabisat dianggap sebagai pertanda buruk atau sial.
Di tempat lain, seperti di Taiwan, terdapat kepercayaan bahwa orang tua lebih rentan sakit atau meninggal pada tahun kabisat, sehingga anak-anak diharapkan untuk lebih sering mengunjungi dan merawat mereka.
Meskipun begitu, ada juga yang menganggap Leap Day sebagai hari yang spesial dan berharga, karena hanya terjadi sekali dalam empat tahun. Orang-orang yang lahir pada hari ini, misalnya, disebut sebagai leapling. Mereka sering merayakan ulang tahun mereka dengan cara yang istimewa pula.
BACA JUGA:Fakta Menarik Sora OpenAI, Pesaing Google Lumiere