JAKARTA, HARIAN DISWAY - Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) menekankan para guru untuk terus memupuk generasi anti perundungan guna mendorong Indonesia menjadi negara maju dengan SDM yang produktif dan berkualitas.
Pernyataan tersebut disampaikan Presiden Jokowi melalui sambutannya pada Pembukaan Kongres XXIII PGRI Tahun 2024 di Jakarta, Sabtu, 2 Maret 2024.
Jokowi Saat Membuka Kongres PGRI XXIII 2024 pada Sabtu, 2 Maret 2024--Youtube Sekretariat Presiden
Dalam kesempatan tersebut, Presiden Jokowi mengungkapkan bahwa Indonesia dinilai akan mencapai kemajuannya pada tiga periode kepemimpinan kedepan melalui bonus demografi generasi muda.
BACA JUGA:HUT Ke-77 PGRI, Mas Adi: Guru Garda Terdepan Agen Perubahan
“Indonesia memiliki kesempatan emas, memiliki kesempatan besar untuk melompat menjadi negara maju dalam tiga periode kepemimpinan nasional ke depan. Itu bukan hitung-hitungan saya, hitung-hitungan Bappenas, hitung-hitungan OECD, hitung-hitungan IMF,” terang orang nomor satu di Indonesia tersebut.
“Semuanya ngitung ada peluang besar untuk melompat menjadi negara maju,” tambahnya.
Oleh karena itu, sebagai pahlawan tanpa tanda jasa, Presiden Jokowi berharap para guru dapat mendidik siswa-siswi nya menjadi Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas, baik dari segi fisik, skill, maupun karakter.
BACA JUGA:Gus Ipul di HUT PGRI: Momentum Kolaborasi Sekolah Negeri dan Swasta
Terbentuknya siswa-siswi berkualitas diharapkan dapat mengurangi terjadinya perundungan di lingkungan sekolah, baik itu kekerasan fisik, verbal, maupun seksual.
“Karena saya betul-betul sangat khawatir akhir-akhir ini terjadinya kasus bullying, terjadinya kasus perundungan, kasus kekerasan, kasus pelecehan yang bahkan ada yang memakan korban jiwa. Ini tidak boleh terjadi lagi biarkan berlarut dan sekolah harus menjadi safe house, harus menjadi rumah yang aman bagi siswa-siswa kita, untuk belajar, untuk bertanya, untuk berkreasi, untuk bermain, untuk bersosialisasi. Jangan sampai ada siswa yang takut, ketakutan di sekolah,” terang Presiden Indonesia tersebut.
Presiden Jokowi berpesan pada para guru di Indonesia agar dapat menjadi ujung tombak dalam menanggulangi kasus kekerasan yang terjadi di lingkungan sekolah.
Para Guru yang Hadir dalam Kongres PGRI XXIII 2024--Youtube Sekretariat Presiden
“Biasanya kasus bullying ini ditutup-tutupi untuk melindungi nama baik sekolah. Saya kira yang baik adalah menyelesaikan dan memperbaiki,” jelas Presiden Jokowi.(*)