HARIAN DISWAY - Habib Hasan bin Ja'far Assegaf, pemimpin dari Majelis Taklim Nurul Musthofa, meninggal dunia pada Rabu, 13 Maret 2024. Duka pun dirasakan oleh salah seorang muridnya yang setia Syakir Daulay. Ia mengaku tengah dilanda kepedihan yang mendalam.
Publik masih mengingat ketika pada ulang tahun Habib Hasan pasa 2022, Syakir menghadiahkan sebuah mobil mewah kepada almarhum. Syakib memberikannya sebagai tanda kehormatan dan penghargaan atas ajaran dan arahan yang telah diberikan kepadanya selama ini.
BACA JUGA: Berita Duka: Pemimpin Majelis Ta'lim Nurul Musthofa Habib Hasan bin Ja'far Assegaf Meninggal Dunia
Tindakan penghormatan yang dilakukan Syakir itu mencerminkan ikatan yang kuat antara guru dan murid serta kesetiaan yang mendalam dalam menjaga tradisi dan ajaran yang diajarkan.
Karena itulah, kepergian Habib Hasan meninggalkan duka yang mendalam bagi Syakir. Namun, kenangan akan ajaran dan petunjuk gurunya itu akan tetap hidup dalam hati dan pikiran Syakir dan murid-muridnya yang lain.
Syakir menceritakan kisahnya saat mendampingi almarhum Habib Hasan di saat-saat terakhirnya. Ia menggambarkan kepergian almarhum yang damai saat tutup usia. Ia menuliskan pengalamannya di Instagram miliknya @syakirdaulay, pada Rabu, 13 Maret 2024.
BACA JUGA: Prabowo Ziarah ke Makam Habib Ali Kwitang, Ungkap Hubungan Kedekatan dengan Keluarga
“Meninggal dalam keadaan tersenyum, berseri seri, dan wangi, selepas mandi dan salat duha. Terima kasih ya Rabb telah mengizinkan diri yang hina ini di samping beliau saat beliau mengembuskan napas terakhir dan berpulang ke haribaanmu”.
Kedekatan almarhum dengan Syakir semasa hidupnya sangatlah baik. Bahkan beberapa kali Habib Hasan memberikan dukungan kepada Syakir. Seperti pada 2023 lalu, Syakir dituding durhaka kepada orang tuanya. Habib Hasan pun memberikan nasihat untuk berbakti kepada orang tua.
“Ya rabb, kali ini saja ya rab. izinkan aku menangis...Tanpa harus menyembunyikannya,” ujar Syakir penuh kesedihan. “Izinkan semua tau, bahwa hari ini akhirnya aku menangis juga sejadi jadinya, bukan karena aku tidak terima, tapi agar semua tau betapa sangat berartinya beliau dalam hidupku,” lanjutnya.
BACA JUGA: Toleransi dari Peneleh ala Habib Ja'far
Kini, Syakir terpaksa harus mengucapkan selamat tinggal kepada sosok guru dan mentor tercintanya. Namun, di tengah kesedihan ini, Syakir tetap memberikan doa-doa yang tulus. Ia mengharapkan agar sang guru mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT.
“Ya rabb jadikan kuburnya Roudhoh min riyadhil jannah, bersama kakeknya Baginda Rasulullah SAW, dan izinkan kami kelak bisa kembali berkumpul bercanda tawa bersama beliau di surga Mu,” tutupnya. (Jessica Laurent)