Tim Asuhan Rembulan Satpol PP Surabaya Cegah Tawuran Antargank

Rabu 13-03-2024,21:49 WIB
Reporter : Wulan Yanuarwati
Editor : Noor Arief Prasetyo

SURABAYA, HARIAN DISWAY - Bulan Ramadan menjadi salah satu bulan yang ditunggu-tunggu. Bulan ini menjadi momentum untuk berkumpul bersama keluarga maupun teman. Termasuk anak muda.

Namun hal ini juga berpotensi berujung kerusuhan dan kekacauan apabila tidak dikendalikan. Apalagi bagi anak remaja yang secara emosional belum stabil. Terlebih beberapa kali terjadi tawuran antargank terjadi di Surabaya.

Untuk mencegah hal tersebut, patroli tim Asuhan Rembulan digencarkan Satpol PP Kota Surabaya. Tujuannya mengantisipasi terjadinya perang sarung maupun tawuran antarremaja. Patroli akan menyasar sejumlah wilayah yang diperkirakan rawan.

Kepala Satpol PP Kota Surabaya M. Fikser menegaskan pihaknya menerjunkan seluruh personel Satpol PP Surabaya. Personel berpatroli hingga tingkat kecamatan dan terus berkoordinasi dengan jajaran TNI-Polri.

BACA JUGA:Patroli Ramadan Satpol PP Surabaya: Tangkap Remaja Bawa Sajam

BACA JUGA:Masuk Masa Tenang Pemilu 2024, Satpol PP Surabaya Gass Copot APK Mulai Minggu Dini Hari Pukul 00

"Kalau ada yang bawa senjata tajam, kita serahkan ke polisi. Karena dalam operasi rembulan ada polisi yang bersama kami," tegasnya, Rabu, 13 Maret 2024.

"Sementara yang tidak kedapatan membawa sajam akan dibawa ke kantor Satpol PP untuk dilakukan pembinaan dan pendataan. Termasuk juga memanggil orang tua dan gurunya," lanjutnya. 

Fikser mengatakan tim Asuhan Rembulan ini akan menyisir seluruh wilayah Surabaya. Memastikan keamanan dan kenyamanan bagi seluruh warga Kota Pahlawan ini. Wilayah yang berpotensi rawan diberi perhatian khusus.

“Kami juga mengantisipasi kegiatan yang dilakukan anak-anak seperti perang sarung,” jelasnya.

BACA JUGA:Tempat Laundry Nyambi Jualan Miras Digerebek Satpol PP Surabaya.

BACA JUGA:Ngeyel Beroperasi, Tempat Karaoke di Kalimas Ditertibkan Satpol PP Surabaya

Ia mengimbau kepada para orang tua untuk selalu mengawasi kegiatan anak-anaknya. Apalagi ada jam malam bagi anak sehingga harus dipastikan keberadaan mereka di rumah pada pukul 22.00 WIB.

"Kami juga minta kepedulian sesama warga, ketika melihat kerumunan anak-anak supaya diingatkan atau bisa menghubungi Command Center 112," ujarnya.

Diakui, beberapa kejadian perang sarung dilakukan hanya untuk kebutuhan konten. Meski begitu, tindakan tersebut membahayakan dan tidak dapat dibenarkan. 

Kategori :