GEDUNG Airlangga Convention Center (ACC) di kampus C Mulyorejo, Surabaya, pada Sabtu, 2 Maret 2024, tampak ramai dan penuh sesak oleh kehadiran para calon wisudawan dan keluarganya. Kepadatan tersebut dalam rangka acara wisuda sarjana, magister, dan doktor. Wisuda itu adalah wisuda periode 241 yang artinya wisuda pertama tahun 2024.
Wisuda pada hari pertama tahun 2024 tersebut diikuti 1.063 wisudawan yang berasal dari sepuluh fakultas. Fakultas-fakultas tersebut, antara lain, fakultas kedokteran, fakultas hukum, fakultas ekonomi dan bisnis, fakultas kedokteran hewan, fakultas sains dan teknologi, fakultas kesehatan masyarakat, fakultas psikologi, fakultas keperawatan, fakultas perikanan dan kelautan, serta fakultas ilmu kesehatan dan ilmu alam dari Banyuwangi.
BACA JUGA: Pengangguran Terdidik; Ancaman Para Wisudawan di Tengah Badai PHK
Perincian wisudawan pada hari pertama itu terdiri atas 752 lulusan sarjana, 274 dari lulusan S-2, dan 37 orang lulusan doktor. Berdasar jenis kelaminnya, terdapat 33 persen lulusan berjenis kelamin laki-laki dan 67 persen berjenis kelamin wanita. Dari gambaran itu, lulusan kali ini banyak didominasi wanita daripada pria. Pada wisuda kali ini juga ada 4 wisudawan dari mahasiswa luar negeri. Yakni, 3 dari Yaman dan 1 dari Gambia, Afrika.
Wisuda kali ini juga cukup istimewa. Sebab, di antara undangan yang hadir terdapat Ketua Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) Prof Ari Purbayanto. Ari hadir menyertai putrinya yang diwisuda dari fakultas kedokteran.
BACA JUGA: Motivasi Mas'ud Said kepada Wisudawan Pascasarjana Unisma: IPK Tinggi Bukan Jaminan Sukses
Undangan lain yang hadir adalah Prof Akh Muzakki yang menjadi rektor UIN Sunan Ampel Surabaya yang putranya juga ikut diwisuda. Ada pula rektor Universitas dr. Soetomo, yaitu Prof. Siti Mariyah bersama keluarga, dan alumni yang mewakili.
Dalam sambutannya, Rektor Universitas Airlangga Prof Mohammad Nasih menyatakan bahwa wisuda merupakan anugerah dan karunia yang sungguh luar biasa. Banyak orang menunggu wisuda dan ada juga yang belum sampai diwisuda. Oleh karena itu, menjadi wisudawan juga harus banyak bersyukur atas karunia-Nya.
Selain itu, rektor mengingatkan bahwa wisuda bukanlah tujuan. Wisuda bukan akhir dari sebuah perjalanan. Wisuda adalah hanya mampir sejenak di terminal dan untuk selanjutnya menuju perjalanan yang lebih menantang lagi dan lebih panjang lagi.
BACA JUGA: Dahlan Iskan Tantang Wisudawan STIAMAK Barunawati
Dengan demikin, wisuda itu jadikan sebagai momen yang spesial yang kita artikan sebagai permulaan dari perjalanan yang panjang. Selama kuliah, mahasiswa mendapatkan bekal yang banyak dari kampus.
Bekal-bekal yang didapatkan selama belajar hendaknya bisa menjadi modal ketika hidup di masyarakat. Hal itu terjadi karena setelah lulus para wisudawan akan menghadapi perjalanan di kehidupan masyarakat yang juga tidak mudah.
Di saat memulai perjalanan tersebut, para wisudawan sebaiknya tidak lupa mengucapkan ”Bismillah” sebelum mengawali perjalanan ini sehingga akan selalu dimudahkan dan dilancarkan. Sebab, setelah wisuda, perjalanan tidak selalu lebih mudah daripada ketika kuliah.
Oleh karena itu, diperlukan respek untuk evaluasi diri dan menentukan ke mana arah perjalanan yang sesungguhnya.