CULIT 2025, HIMA MKSB UNAIR Dukung Ruang Berbagai Komunitas Budaya Melalui Seminar Merebut Kembali Kota

HIMA MKSB UNAIR dukung ruang berbagai komunitas budaya melalui seminar dalam CULIT 2025. - Subastian Salim - Harian Disway
HARIAN DISWAY - Culture and Urban Literature for Inclusive Transformation (CULIT) 2025 kembali di hari kedua, 11 Agustus 2025.
Terdapat kegiatan seminar bertajuk Reclaiming The City: Art, Identity, and Urban Cultural Narratives atau Merebut Kembali Kota: Seni, Identitas, dan Narasi Budaya Perkotaan.
Seminar itu termasuk salah satu proyek dalam CULIT 2025 yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Magister Kajian Sastra dan Budaya Universitas Airlangga (HIMA MKSB UNAIR) Surabaya bekerja sama dengan Airlangga Global Engagement (AGE).
BACA JUGA:CULIT 2025 Ungkap Seni, Sejarah, dan Budaya di Kampung Pecinan Tambak Bayan Surabaya
Acara yang berada di bawah naungan HIMA MKSB UNAIR itu menjadi sebuah tempat untuk mendukung pertumbuhan sastra, seni, dan budaya di Surabaya.
CULIT 2025 juga sekaligus merepresentasikan kehidupan urban dan menyediakan ruang bagi komunitas budaya. Untuk berkontribusi dalam membangun identitas kota yang inklusif dan berkelanjutan.
Sesuai dengan tema seminar dalam kegiatan CULIT yang dilaksanakan di Aula Maleo, Gedung Medang, Kampus B UNAIR itu memberikan dukungan terhadap berbagai komunitas di Surabaya. Salah satunya termasuk komunitas yang berkaitan dengan bidang seni, budaya, dan olahraga.
BACA JUGA:KKN BBK 6 UNAIR Tanamkan Kreativitas Anak dalam Program OSAKA di Desa Kalikatir, Mojokerto
Foto bersama peserta seminar bertajuk Reclaiming The City Art, Identity, and Urban Cultural Narratives. - Subastian Salim - Harian Disway
“Seminar ini mengambil tema Reclaiming The City. Karena terinspirasi dari anak skena yang butuh menempati ruang publik. Kedua, ruang bukan hanya sekadar tempat biasa. Apalagi di Surabaya belum ada tempat untuk seniman duduk dan berkumpul,” terang Athaya Prita Belia, salah seorang panitia.
Jadi, CULIT 2025 menghadirkan tiga pembicara dalam seminar Reclaiming The City: Art, Identity, and Urban Cultural Narratives. Pembicara pertama adalah Diar Candra Tristiawan. Ia mengangkat judul materi tentang Festival Mural Persebaya, Negosiasi Beragam Pihak Lewat Seni.
Materi itu berkaitan dengan bidang seni, budaya, dan olahraga. Terutama membahas tentang Festival Mural Persebaya yang dilakukan pada 2024. Festival itu selalu dirayakan pada 18 Juni, bersamaan dengan ulang tahun Persebaya.
BACA JUGA:Tim Mahasiswa UNAIR Sabet Gold Medal dan IYSA Semi Grand Award Lewat Inovasi Game SIHHIYA
Sebelum ada Festival Mural Persebaya, seni mural yang dibuat oleh pencinta Persebaya sempat mendapatkan beberapa kendala.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: