BACA JUGA:All England 2024: Tikungan Maut Antar Fajar/Rian ke Final, Ini Rahasianya Kalahkan Hoki/Kobayashi
Juara All England back-to-back jelas diharapkan jadi momentum kebangkitan FajRi jelang Olimpiade Paris 2024. Apalagi, mereka tampak begitu dominan melawan ganda Malaysia yang berstatus juara dunia 2022 tersebut.
Dalam 3 tahun terakhir, Chia/Soh begitu sulit dikalahkan. Pertahanan mereka seperti tembok tebal yang tak mudah ditembus. Namun, di final All England ini, segalanya terasa lebih mudah bagi Fajar/Rian.
Tak saja mereka taktis dan cepat. Tapi juga begitu dominan di depan net. Kepercayaan diri mereka sukses mengontrol permainan Chia/Soh, terutama di area depan. Menurut Fajar, itu memang strategi mereka hari itu.
SUPERIOR! Fajar/Rian Juara All England Back-to-Back setelah kalahkan Aaron Chia/Soh Wooi Yik, 17 Maret 2024. Foto: Fajar dan Rian mengapit Aryono Miranat.-Deri Destan-PP PBSI
"Kami mempelajari permainan Aaron/Soh di turnamen kali ini," kata Fajar. "Tadi kami merasa unggul di bola depan, sementara mereka terus memaksa untuk menyerang. Itu yang kami redam," jelasnya.
Fajar/Rian juga kami persembahkan gelar itu untuk Aryono Miranat, pelatih kepala ganda putra. Mantan asisten Herry IP itu naik jadi pelatih kepala sejak September 2023.
"Semenjak Coach Aryono naik sebagai pelatih utama, ini gelar pertama kami bersama dia. Jadi tadi sangat antusias merayakan bersamanya," ungkap Fajar.
"Gelar ini saya persembahkan untuk PBSI, keluarga dan semua pendukung Indonesia yang terus support. Baik saat kami menang ataupun kalah," imbuh Rian. Selamat! (*)