DENPASAR, HARIAN DISWAY – Modus pencurian data pribadi melalui phishing adalah kejahatan dunia digital yang berbahaya. Dewasa ini, hal tersebut marak terjadi melalui media sosial atau layanan perpesanan. Utamanya WhatsApp.
Banyak kasus phishing terjadi dengan mengirimkan link penipuan melalui pesan WhatsApp. Ketika dibuka, eh, uang di rekening terkuras. Kasusnya sudah banyak. Dan rata-rata korbannya mengaku tidak waspada ketika mengklik file.
"Semisal Bapak dan Ibu menerima link paket untuk dilacak atau surat undangan, jangan langsung diklik. Karena jika Bapak dan Ibu mengklik link tersebut, maka data pribadi Bapak dan Ibu dicuri," tutur Ketua Tim Literasi Digital Adya Foundation I Komang Suartama, dalam acara Literasi Digital kepada masyarakat Serangan, Denpasar, pada Jumat, 22 Maret 2024.
BACA JUGA:Bentengi Diri dengan Kemampuan Literasi untuk Dapatkan Manfaat Digitalisasi
Komang menambahkan, verifikasi terhadap sumber link dan memeriksa kredibilitas dari pengirim pesan adalah hal yang wajib dilakukan. Bukan hanya itu, sikap masyarakat dalam menghadapi hal semacam itu juga menjadi faktor penting.
WASPADAI pencurian data pribadi melalui phishing.-Eraspace-
"Harus dapat menjaga emosi, jangan panik. Periksa apakah link-nya aman atau tidak, kenali ciri-ciri link yang berbahaya," imbaunya.
Menurut Komang, edukasi terkait digital skill menjadi hal yang krusial bagi masyarakat Serangan. Hal itu karena masyarakat juga harus berperan aktif dalam mengantisipasi adanya kejahatan-kejahatan yang muncul sebagai side effect kemajuan teknologi.
Tidak hanya soal phishing, hoaks pun masih menjadi momok menakutkan bagi pesatnya digitalisasi.
BACA JUGA:Sebarkan Literasi Digital dalam Lingkup Keluarga
BACA JUGA:Erick Thohir Ajak Melek Literasi Digital dan Peduli Mental Health, Gen Z Sumut Antusias
"Biasanya kita dapat informasi di media digital lebih cepat daripada di koran. Hal itu adalah keunggulan pertama yang kita dapatkan dari mengakses media digital. Kemudian informasi bisa tersebar secara luas dan cepat, sehingga memudahkan kita dalam berbagi," jelasnya.
Sebelum membagikan informasi, lanjut Komang, masyarakat perlu memeriksa kredibilitas sumber berita. Masyarakat diharapkan dapat mengetahui berita mana yang layak dibagikan dan mana yang tidak.
"Apabila kemudian ditemukan berita yang mencurigakan, Bapak dan Ibu dapat melaporkan berita tersebut melalui aduan konten atau turnbackhoax.id," tegasnya.
BACA JUGA:Empat Pilar Literasi Digital Kunci Cerdas Masyarakat Modern