SURABAYA, HARIAN DISWAY - Bandara Internasional Dhoho di Kabupaten Kediri, Jawa Timur resmi beroperasi mulai hari ini, Jumat, 5 April 2024. Resminya bandara kebanggaan warga Kediri ini, ditandai dengan kedatangan penumpang dari Jakarta tepat pukul 09.40 WIB, sesuai jadwal.
Mereka menaiki pesawat dari Citilink Indonesia dengan tipe Airbus A320. Pesawat tersebut terdiri dari 180 seat. Artinya, bila pesawat itu terisi penuh. Akan ada 180 penumpang yang mendarat perdana di Bandara Dhoho pagi ini.
Penumpang pesawat Citilink Indonesia tiba di Bandara Dhoho Kediri, Jumat, 5 April 2024.-Boy Slamet -
Empat puluh menit setelah pesawat pertama mendarat, Citilink rute Kediri-Jakarta juga diberangkatkan dari Bandara Dhoho pukul 10.20 WIB.
BACA JUGA: Kode Bandara Dhoho Kediri DHX, Pesan Tiket Jangan Keliru ke Doha
Bupati Kabupaten Kediri Hanindhito Himawan Pramana bersyukur atas suksesnya pendaratan perdana di Bandara Dhoho "Ini berkah juga sejarah, di mana ini tentu akan menjadi daya tarik, pintu masuk, serta episentrum yang baru di Jawa Timur," ucap Dhito dalam sambutannya.
Anda sudah tahu, Bandara Dhoho dibangun dengan skema kerjasama pemerintah dan badan usaha (KPBU). Pembangunan dilakukan oleh anak perusahaan PT Gudang Garam, yaitu PT Surya Dhoho Investama.
Bandara yang telah menghabiskan dana Rp 13 triliun itu memiliki landasan pacu sepanjang 3.300 meter dan lebar 45 meter. Terminal penumpang Bandara Dhoho ini diperkirakan bisa menampung hingga 1,5 juta penumpang pada tahap awal.
BACA JUGA: Peresmian Bandara Dhoho Kediri Tunggu Jadwal Presiden
Salah satu penumpang asal Kalimantan Firmansyah Nurrohman Ahmad sangat senang dan memberikan selamat atas operasi perdana Bandara Dhoho.
Kebetulan tahun ini ia hendak mudik ke Jakarta bersama istri dan sang anak. "Bahagia pastinya, ya. Saya juga masih tidak menyangka bakal ada bandara internasional di Kediri," ucapnya ditemui Harian Disway di Bandara Dhoho, Jumat, 5 April 2024.
Kehadiran Bandara Dhoho menurut pria yang merupakan pengajar di Kampung Inggris Pare itu sangat membantu. Terutama memangkas biaya dan waktu.
"Kebanyakan anak-anak didik saya dari luar pulau. Kalau ke bandara Juanda dulu kejauhan. Belum lagi nunggu boarding-nya," tandasnya. (Novia Herawati)