JAKARTA, HARIAN DISWAY - Militer Israel mempertimbangkan untuk melakukan serangan balasan terhadap Iran.
Hal tersebut merespon serangan lebih dari 300 rudal dan drone yang dilancarkan ke langit Israel pada Sabtu dini hari hingga pagi, 13 April 2024 waktu setempat.
Beberapa wilayah di selatan Israel terdampak serangan ini. Termasuk 2 kota paling penting yakni Tel Aviv dan Yerussalem.
BACA JUGA:Israel Klaim Jatuhkan 99 Persen Drone dan Rudal Iran: Serangan Berhasil Kami Patahkan!
Militer Israel mengklaim telah berhasil menembak jatun 99 persen dari senjata yang diluncurkan. Dibantu oleh Amerika, Inggris, dan Yordania.
Pasca serangan tersebut, pemerintah Israel mempertimbangkan untuk menyerang Iran kembali.
Rencana ini dicetuskan oleh salah satu menteri pada Kabinet Perang Netanyahu Benny Gantz.
Benny mengusulkan agar Israel segera membentuk koalisi regional dan "Memberi Pelajaran pada Iran" kata Benny dalam sebuah pertemuan, Minggu, 14 April.
"Kita bikin Iran 'membayar' atas ulah mereka dengan cara dan waktu yang kita tentukan," kata Gantz.
BACA JUGA:Kedubes Iran di Jakarta Bicara Soal Serangan ke Israel: Ini Langkah Defensif
Meski demikian, Amerika nampaknya ogah terlibat dalam aksi balasan apapun yang akan dilakukan Israel atas Iran.
Presiden Joe Biden pada Minggu, 14 April tegas menyatakan tidak akan ikut-ikutan dalam rencana yang dibahas oleh Kabinet Perang Netanyahu tersebut.
Menteri Pertahanan AS Anthony Blinken menyatakan saat ini pihaknya tengah bekerjasama dengan beberapa partner seperti Arab Saudi, Turki, Mesir dan Yordania untuk mencegah eskalasi lebih jauh.(*)