HARIAN DISWAY - Satu minggu ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di zona merah. Pada perdagangan kemarin saja, 26 April 2024, IHSG mengalami penurunan tajam. Yakni berada pada level 7.036,07. Angka ini turun 1,69 persen atau 119,21 poin.
Hanya saja, penurunan itu tidak berdampak pada nilai kekayaan para konglomerat Indonesia. Beberapa dari mereka justru mencatatkan kenaikan kekayaannya.
Projo Pangestu misalnya. Pemilik grup Barito ini menjadi orang yang mengalami peningkatan paling tinggi di tengah penurunan IHSG. Hal ini karena kenaikan saham emiten milik Prajogo di Bursa Efek Indonesia (BEI).
BACA JUGA: Harga Batu Bara Jatuh Lagi, ADRO Konsisten Jaga Produksi
Pada perdagangan kemarin 26 April 2024, kekayaan Prajogo meningkat 3,01 persen. Atau setara dengan USD 1,6 miliar atau sekitar Rp 25,1 triliun (kurs Rp 16.196).
Dengan demikian, kekayaan Prajogo saat ini mencapai USD 56,1 miliar atau sekitar Rp 908 triliun. Dengan angka itu, menempatkannya sebagai orang terkaya ke-26 di dunia versi Forbes Real Time Billionaires.
Selain Prajogo, konglomerat lainnya yang mencatatkan peningkatan kekayaan Jumat kemarin adalah Chairul Tanjung. Nilai kekayaannya meningkat 1,32 persen atau sebesar USD 67 juta.
BACA JUGA: Jadi Presdir Baru HM Sampoerna, Ivan Cahyadi Merintis 28 Tahun Merintis Karir
Sehingga, total nilai kekayaan bos perusahaan konglomerasi CT Corp ini mencapai USD 5,2 miliar atau sekitar Rp 84,2 triliun pada akhir pekan tersebut.
Selanjutnya, pengusaha Lim Hariyanto Wijaya Sarwono. Ia juga mengalami peningkatan kekayaan sebesar 1,46 persen atau setara dengan USD 61 juta pada Jumat saat IHSG mengalami penurunan. Dengan demikian, total nilai kekayaan Lim mencapai USD 4,3 miliar atau sekitar Rp 69,6 triliun.
Ada juga Eddy Sugianto, yang mengalami kenaikan kekayaan tipis sebesar 0,89 persen atau setara dengan USD 11 juta. Total kekayaan Eddy mencapai USD 1,3 miliar atau sekitar Rp 21 triliun.
BACA JUGA:nIni Emiten yang Menjadi Primadona Investor Asing Pekan Lalu
Selanjutnya, Otto Toto Sugiri juga mengalami peningkatan kekayaan sebesar 0,49 persen atau setara dengan USD 9 juta. Dengan total nilai kekayaan bersih saat ini sebesar USD 1,8 miliar atau sekitar Rp 29,1 triliun.
Lalu ada konglomerat Marina Budiman yang mencatat peningkatan kekayaan sebesar 0,72 persen atau setara dengan USD 7 juta di hari yang sama. Total kekayaan bersih Marina mencapai USD 1 miliar atau sekitar Rp 16,1 triliun.
Selanjutnya, kekayaan konglomerat Sri Prakash Lohia juga naik sebesar 0,04 persen atau sebesar USD 3 juta. Kini, kekayaan Lohia mencapai USD 8,3 miliar atau sekitar Rp 134 triliun.