HARIAN DISWAY - Bagi kamu para pecinta genre horor gore, film Abigail sangat sayang untuk dilewatkan. Sebab, film garapan sutradara Matt Bettinelli-Olpin dan Tyler Gillett ini menyajikan genre yang tidak biasa. Ada elemen action dan gore yang cukup kental.
Abigail akan menyuguhkan kengerian yang berbeda. Villain dalam film ini bukanlah sosok hantu, arwah, atau makhluk halus lainnya. Penjahat di sini adalah seorang gadis cilik penari balet yang tampak innocent.
Selain plot yang bagus dan action keren, film ini juga dibintangi oleh sejumlah aktor aktris ternama. Seperti Melissa Barrera (Scream VI), Dan Stevens (Beauty and the Beast, Godzilla x Kong The New Empire), dan penyanyi cilik Alisha Weir (Matilda the Musical).
BACA JUGA:Dijamin Serem, Ini 5 Film Horor Lansiran Mei 2024 yang Sayang Kamu Lewatkan
Selain itu, film ini juga merupakan ajang comeback Melissa Barrera ke Hollywood. Setelah tahun lalu dia didepak dari produksi Scream VII karena mendukung Palestina.
Tayang Besok! Abigail Akan Suguhkan Kengerian Dari Seorang Penari Balet, Simak Sinopsis Lengkapnya--IMDb
Universal Pictures sangat percaya diri dengan premis Abigail. Dari beberapa trailer yang dirilis sebelumnya, mereka sudah mengungkap siapa sebenarnya Abigail, gadis cilik balerina yang manis dan imut-imut tersebut.
Namun, ketika malam datang, dan dia kelaparan, Abigail berubah menjadi mahkluk haus darah. Dia akan memburu siapa pun yang bisa memuaskan nafsunya. Ya, Abigail adalah vampir!
BACA JUGA:Tak Semata Horor, Joko Anwar Suguhkan Kengerian yang Berbeda dalam Siksa Kubur
Rahasia terbesar dari cerita Abigail bukan tentang sosok si gadis cilik. Suguhan utama dari film ini adalah berbagai teror dan kengerian yang ditebar si vampir cilik. Dan bagaimana para mangsa mengatasi teror tersebut.
Tertarik menonton Abigail? Berikut sinopsis lengkapnya.
Sinopsis Abigail
Abigail dibuka dengan rencana penculikan terhadap seorang gadis muda. Seorang pria misterius mengumpulkan enam orang dengan keahlian masing-masing, untuk menjalankan rencana itu. Keenam orang itu tidak saling kenal.
Grup itu dipimpin oleh seorang informan bernama Lambert (Giancarlo Esposito). Mereka tidak boleh membongkar identitas masing-masing terhadap satu sama lain. Dan hanya menggunakan nama-nama alias.