Zulhas Komentari Bergabungya PKB dan NasDem ke Koalisi Prabowo-Gibran: Berpolitik itu Biasa Aja, Jangan Baperan

Minggu 05-05-2024,14:23 WIB
Reporter : Mochammad Alwi Hidayat
Editor : Taufiqur Rahman

HARIAN DISWAY - Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan dengan santai menanggapi bergabungnya PKB dan NasDem ke Koalisi Prabowo-Gibran atau Koalisi Indonesia Maju (KIM).

Zulkifli Hasan menyampaikan pesan agar masyarakat biasa saja saat berpolitik dan tidak boleh baperan.

Karena menurut pria yang akrab disapa Zulhas ini, fenomena bergabungnya partai politik setelah berkontestasi sudah biasa terjadi.

BACA JUGA:Oposisi Makin Ringkih, PKB-NasDem Merapat Dukung Pemerintah Prabowo-Gibran

"Kita biasa aja, itu kalau sudah kelar Pemilu ya sudah dan itu memberi pelajaran kepada masyarakat ya," terang Zulhas pada media di Sunter, Jakarta Utara pada Sabtu, 4 Mei 2024.

Selain itu, Zulhas juga sempat berbicara soal dirinya yang sempat dianggap penghianat dan murtad karena mendukung Prabowo di gelaran Pilpres 2024.

"Dulu saya dukung Prabowo, katanya penghianat, murtad gitu, ada tuh yang ngomong begitu. Tapikan sekarang yang dukung (Paslon,Red) lain itu gabung," ucapnya.

BACA JUGA:Inilah Harapan Kaesang untuk Nasdem dan PKB Usai Mendukung Prabowo-Gibran

Ia tidak menanggapi hujatan itu terlalu serius mengingat kala itu sedang dalam momentum pesta demokrasi lima tahunan.

Kemudian, juga ada fenomena lain yang Zulhas katakan yakni juga ada banyak yang dulunya pendukung Jokowi dan menghina Prabowo, justru mendukung di Pemilu 2024 ini.

Menanggapi fenomena-fenomena politik yang terjadi, Menteri Perdagangan itu berpesan agar masyarakat bersikap biasa saja.

"Ya pokoknya gabung aja, jadi politik biasa gitu. Oleh karena itu, saya meminta masyarakat berpolitik itu biasa aja, jangan baperan," ucap Zulhas.

Ia berpesan agar masyarakat biasa saja dan tidak ribut menanggapi fenomena politik saat ini.

Fenomena politik seperti ini bisa dijadikan pembelajaran untuk masyarakat dalam menghadapi sikap politik setiap partai pada Pemilu selanjutnya.

"Ini juga memberikan pendidikan kepada masyarakat bahwa memilih presiden itu jangan sampe terus bawa hati, sampai sakit, sampai musuhan, sampai mengatakan orang murtad segala. Biasa aja," terangnya.

Kategori :