BACA JUGA: Drama Pembunuhan Anak Pungut di Musi Banyuasin
Kasatreskrim Polres Metro Bekasi AKBP Gogo Galesung kepada wartawan Sabtu, 4 Mei 2024, mengatakan: ”Setelah penemuan mayat dalam koper, kami melakukan identifikasi sampai jati diri korban kita dapatkan bahwa korban ini berdomisili di Bandung.”
Proses itu melibatkan tim gabungan dari Polsek Cikarang Barat, Polres Metro Bekasi, dan Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya. Apa yang mereka lakukan? Tidak diungkap polisi.
Tapi, polisi mengambil rekaman kamera CCTV di semua titik sekitar lokasi penemuan mayat. Dari sana diketahui mobil yang mengangkut koper isi mayat itu sampai saat koper dibuang.
BACA JUGA: Tersangka Pembunuh Berdrama
BACA JUGA: Pembunuhan Sadis di Extended Family
Dari penemuan mobil pengangkut koper mayat, dilacak rute pergerakan mobil tersebut. Diketahui dari Bandung. Maka, tim dari Polresta Bandung bekerja keras mengungkap itu.
Hal utama bagi penyelidik adalah mengungkap identitas korban. Tanpa itu, tidak mungkin ditemukan pelaku. Proses pelacakan berjalan mundur, dari perspektif urutan kejadian pembunuhan. Dari penemuan mayat, dilanjut pengungkapan identitas korban. Dari identitas korban, dilacaklah aktivitas terakhir korban.
Korban Rini Mariany, ibu dua anak perempuan. Dalam proses cerai dengan suami. Sudah pisah ranjang. Proses sidang perceraian masih berlangsung di Pengadilan Agama Bandung.
Rini pegawai PT Kobe Boga Utama, produsen bahan makanan seperti tepung dan saus merek Kobe. Kantor pusatnya di Tangerang, Banten. Rini bekerja di kantor cabang Bandung. Bagian kasir. Atasannya, supervisor bernama Roni.
Dari situlah jalan pelacakan tim polisi mulai terang. Dari situ pula diketahui menit-menit akhir Rini berada di kantor. Pada Rabu pagi, 24 April 2024. Rini masuk kerja seperti biasa. Rutinitasnya adalah menerima setoran uang dari para sales PT Koba, dari hasil penjualan produk. Pagi itu terkumpul uang yang disetorkan ke Rini Rp 43 juta.
Berdasar SOP di perusahaan itu, Rini harus segera menyetorkan uang itu ke bank. Lokasi bank di dekat kantor Kobe. Cuma sepelempar batu.
Sebelum berangkat ke bank, Rini minta izin ke supervisor Roni. Sekalian, Rini minta izin akan menjenguk kakak yang dirawat di RSUP Hasan Sadikin Bandung karena sakit TBC. Setelah menjenguk kakak, Rini akan langsung balik ke kantor.
Roni mengizinkan. Maka, Rini berangkat ke bank.
Dari sana tim polisi melacak jejak Rini ke bank dan menemui kakak Rini yang dirawat di Hasan Sadikin. Ternyata, tidak ada jejak Rini di dua tempat itu. Rekaman kamera CCTV di dua tempat tersebut juga tidak ada Rini.
Logika polisi, dengan Rini minta izin menjenguk kakak di Hasan Sadikin, disimpulkan bahwa ada suatu rencana lain Rini menuju ke suatu tempat. Terbukti, dia tidak ada di dua lokasi itu.