HARIAN DISWAY - Metode pembekuan air susu ibu (freeze drying ASI) jadi salah satu tren baru yang sedang ramai diperbincangkan para bunda di media sosial.
Terlebih bagi para bunda yang sering bepergian dan ingin memberikan ASI-nya diluar masa cuti melahirkan.
Sebenarnya apa sih freeze drying ASI itu? Mengapa menjadi topik perbincangan para bunda di media sosial?
Freeze drying ASI merupakan salah satu metode pengawetan ASI yang dilakukan dengan mengeringkan ASI secara beku (lyophilization) dan mengubahnya menjadi bentuk bubuk.
Salah satu metode pengawetan ASI yaitu dengan membekukannya secara kering.--Verywell Family
BACA JUGA:Pengaruhi Perubahan pada Fisik ASI, Ini Risiko Metode Freeze Drying pada ASI
Secara rinci, metode freeze drying ini melalui beberapa tahapan meliputi proses pembekuan ASI pada suhu yang ekstrem hingga -50 derajat celcius selama 3-5 jam dan juga proses mengubah ASI beku menjadi bubuk dengan teknik sublimasi.
Tahapan sublimasi itu berlangsung selama 2 hari untuk mengubah ASI yang awalnya memiliki bentuk padat (es) ke bentuk gas (uap air) tanpa melalui fase pencairan.
Umumnya, metode freeze drying ASI ini dapat mengubah 1 liter ASI menjadi 140 gram susu bubuk.
Freeze Drying merupakan salah satu metode pengawetan ASI yang sedang ramai diperbincangkan para bunda di media sosial.--Verywell Family
BACA JUGA:Waspada! Perokok Pasif, Terutama Anak-anak, Rentan Penyakit Paru
Berbeda dengan metode pengawetan ASI lainnya, metode freeze drying ASI ini tidak melalui tahapan pasteurisasi. Oleh karena itu, ASI yang dihasilkan dari metode ini memiliki umur yang lebih panjang.
Dengan metode freeze drying ASI, ASI yang biasanya hanya dapat bertahan selama 6 bulan di dalam freezer, dapat bertahan hingga 3 tahun tanpa freezer. Oleh karena itu, banyak bunda yang tertarik dan membicarakannya di media sosial.
Meskipun demikian, ASI yang terbaik merupakan ASI segar yang langsung diberikan kepada anak karena zat penting di dalamnya masih terjaga.