Membangun personal brand pun butuh waktu. Tidak instan. "Namanya membangun sebuah bangunan. Perlu bahan, perlu pekerja, perlu waktu. Tidak ujug-ujug jadi," ujar juara 1 Koko Cici Jatim 2021 itu.
Jika telah menetapkan personal branding, setelah itu harus konsisten. Jika pada awalnya kurang disukai atau kurang mendapat tanggapan, itu hal yang wajar. "Lakukan saja terus sampai netizen mengenal dirimu dan karakter khasmu," terangnya.
"Misalnya sudah bikin karakter capek-capek, kok enggak ada yang tertarik? Sebentar, jangan putus asa. Tidak cocok bukan berarti tidak harus dilanjutkan. Lanjutkan. Konsistenlah. Lama-lama pasti ada hasilnya," ungkapnya.
Asal personal brand atau karakter atau kekhasan orang itu cukup kuat. Bagaimana mengawali untuk membuat personal brand? Piniela memaparkan, pertama, audiens harus bisa mengakses semua informasi terkait personal brand seseorang tersebut.
BACA JUGA: Audisi Koko Cici Jatim 2024 via Online Diikuti 8 Peserta
"Maka, jangan kunci media sosialmu. Lengkapi biomu di sana dengan informasi yang sedetail mungkin. Itu membuat audiens dapat segera memahami dirimu," ujarnya. Kedua, stay in character. Seperti yang telah disebutkan: konsistensi.
Influencer Piniela Sutandi memeri kelas Personal Branding dan Media Sosial untuk semifinalis Koko Cici Jawa Timur 2024. Kepada mereka Piniela mendorong untuk menjadi versi terbaik diri masing-masing. -Guruh Dimas Nugraha-HARIAN DISWAY
Bila ingin mem-branding diri dengan citraan tertentu, maka itu yang harus ditekuni. Ketiga, rajin membuat konten. Tentu konten yang kreatif dan tidak menyinggung siapa pun. Mengunggah konten pun harus konsisten.
Seperti konsistensinya pada personal brand, Piniela lantas mendorong agar semua semifinalis mem-branding diri masing-masing sebagai koko dan cici Jawa Timur yang kini mulai bisa dilekatkan dalam karakter mereka.
BACA JUGA: 28 Semifinalis Ikuti Pembekalan Koko Cici Jatim, Belajar SOP Penugasan
"Brand kalian adalah koko cici. Seperti yang telah saya sebutkan. Membangun personal branding sama saja dengan membangun kredibilitas dan membangun koneksi. Jadi, jaga brand kalian sekarang ini," ungkapnya.
Ketika memiliki brand, seseorang harus nyaman dengan itu. "Terkait Koci Jatim 2024, saya tidak memaksa kalian harus menjadi seperti orang atau influencer lain. Koci Jatim adalah ajang untuk menciptakan versi terbaik dari diri kalian," terangnya.
Setelah pemarapan, Piniela membuka ruang interaktif pada para semifinalis. Cici Michelle Princessilia Heru yang bertanya tentang pendapat Piniela seputar pelaku media sosial yang membeli pengikut dengan jumlah uang tertentu.
BACA JUGA: Audisi Koko Cici Jatim 2024 Ajang Pencarian Talenta untuk Jaga Keberagaman
Demi bisa populer dengan cepat. "Itu pilihan personal. Tapi yang lebih baik adalah mencari pengikut otentik. Mereka yang benar-benar tertarik pada karakter dan kekhasan seorang pengguna media sosial," jawab Piniela.
Bermain media sosial pun harus terbiasa dengan trial and error. Seperti mengunggah konten dan menjadwalkan konten. "Namun, intinya konsistensi dan ketekunan. Personal branding dibutuhkan agar siapa saja dapat mengenal versi terbaik dari diri orang tersebut," tegasnya. (Guruh Dimas Nugraha)