HARIAN DISWAY - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu kembali mempertegas tekadnya untuk menghabiskan seluruh anggota Hamas.
Terlepas dari peringatan serta kecaman yang diberikan lembaga hingga masyarakat seluruh dunia, Netanyahu tetap meneruskan penyerangan terhadap daerah Rafah yang menargetkan Hamas.
Meski demikian, Netanyahu mengaku pihak militer Israel telah berhasil melakukan evakuasi penduduk Rafah sebelum memulai penyerangan di wilayah itu.
BACA JUGA:Akui Jumlah Korban Tewas di Gaza Berjumlah 30.000 Orang, Netanyahu: Setengahnya Adalah Hamas
"Kami melakukan ini (penyeranganRed) sambil mengevakuasi penduduk sipil dan memenuhi komitmen kami terhadap kebutuhan kemanusiaannya," ungkap Netanyahu.
Dilansir dari AFP, Netanyahu menyampaikan bahwa hampir sekitar 500.000 orang telah berhasil dievakuasi dari kota Rafah di Gaza selatan per hari Rabu 15 Mei 2024.
"Upaya kami yang bertanggung jawab membuahkan hasil – Sejauh ini, di Rafah, hampir setengah juta orang telah dievakuasi dari zona pertempuran," tuturnya.
BACA JUGA:Proposal Hamas Tak Sesuai Harapan Israel, Netanyahu: Serangan ke Rafah Akan Terus Berlanju
Untuk itu Netanyahu menegaskan bahwa "bencana kemanusiaan yang dibicarakan tidak terjadi, dan tidak akan terjadi", pernyataan ini merujuk pada kekhawatiran masyarakat dunia mengenai penyerangan Israel di Rafah yang merupakan tempat pengungsian warga Gaza.
Netanyahu bersikeras akan terus melanjutkan penyerangan ini hingga ia berhasil menyingkirkan hamas sepenuhnya.
“Menghilangkan Hamas adalah langkah penting untuk memastikan bahwa pada 'lusa,' tidak akan ada elemen di Gaza yang mengancam kita," tutur Netanyahu.
BACA JUGA:Biden Akui Israel Gunakan Pasokan Senjata Amerika Untuk Serang Rafah
Selama Hamas masih berada dalam wilayah Gaza, lanjutnya, maka setiap pembicaraan mengenai rekonstruksi pemerintahan Gaza setelah perang hanyalah “omong kosong".
"Sampai jelas bahwa Hamas tidak mengendalikan Gaza secara militer, tidak ada pihak yang mau mengambil alih pengelolaan sipil Gaza karena khawatir akan keselamatannya," ujar Netanyahu
"Oleh karena itu, diskusi tentang 'hari setelah,' ketika Hamas tetap berkuasa, akan tetap hanya menjadi pembicaraan – omong kosong." sambungnya.