Biden Akui Israel Gunakan Pasokan Senjata Amerika Untuk Serang Rafah
Presiden A. S. Joe Biden ketika menjadi tuan rumah presiden Romania Klaus Iohannis di Pejabat Oval di rumah putih pada 07 Mei 2024 di Washington, DC. -Chip Somodevilla-AFP
HARIAN DISWAY - Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengakui pihaknya sempat memberikan pasokan senjata pada militer Israel untuk penyerangan Rafah.
Militer Israel saat ini sedang gencar melakukan penyerangan di wilayah Rafah, yang mana penyerangan ini mendapat kecaman dari seluruh dunia, termasuk sekutu dan pemasok senjata terbesar mereka, yakni Amerika Serikat.
Baru baru ini Biden mengecam perluasan penyerangan Israel di wilayah Rafah, hal ini disampaikan Biden melalui wawancara bersama CNN pada Rabu, 8 Mei 2024 kemarin.
BACA JUGA:Israel Acak-Acak Rafah, Biden Ancam Akan Hentikan Pasokan Senjata
"Saya menjelaskan bahwa jika mereka pergi ke Rafah ... Saya tidak memasok senjata yang telah digunakan secara historis untuk menangani Rafah, untuk menangani kota-kota, untuk menangani masalah itu," kata Biden.
Biden menuturkan bahwa operasi yang tengah dilakukan militer Israel pada awal pekan ini semestinya hanya sampai di penyeberangan perbatasan Rafah saja, namun serangan ini justru mengalami perluasan.
pasukan Israel beroperasi di Rafah di Jalur Gaza selatan pada 8 Mei 2024.--Israel Army/AFP
Seperti yang dikutip dari AFP, sebelum melakukan pemberhentian pasokan senjata untuk Israel, Biden mengaku ia selalu menolak pemberhentian pendanaan Amerika untuk Israel, dimana pendanaan ini berkisar pada angka $3 miliar untuk setiap tahunnya.
BACA JUGA:Negosiator Tiba di Kairo, Israel Ancam Perluas Serangan ke Gaza Jika...
Tak hanya itu, Biden juga sempat meminta Kongres untuk meningkatkan pendanaan setelah serangan 7 Oktober 2023 lalu oleh Hamas, yang kemudian memicu pembalasan besar besaran oleh Israel.
Dilansir dari New York Times, Departemen pertahanan dan produsen senjata Amerika secara teratur memasok persenjataan Israel, termasuk bom tak terarah dan terarah yang dibeli Israel dari Amerika untuk dijatuhkan di Gaza.
Meski demikian, di bawah tekanan yang meningkat dari partainya sendiri, pemerintahan Biden kemudian menghentikan pasokan persenjataan untuk Israel pada pekan lalu.
BACA JUGA:Proposal Hamas Tak Sesuai Harapan Israel, Netanyahu: Serangan ke Rafah Akan Terus Berlanju
Pasokan persenjataan itu meliputi sejumlah 1.800 bom dengan berat 2.000 pon (907 kilogram) beserta sejumlah 1.700 bom dengan berat hingga 500 pon.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: