BACA JUGA:Polisi Segel Rumah di Kertajaya Indah Timur, Diduga Jadi Pabrik Produksi Narkoba
BACA JUGA:Baliho Ketua DPD Golkar Arif Fathoni Menjamur di Surabaya, Bakal Maju Pilwali?
Jason sudah tidak tahu di mana keberadaan anak yang menginspirasinya itu.
Namun, jika ada kesempatan, dia ingin memberikan karyanya. Bagaimanapun, keberhasilannya terwujud atas pengalaman empiris yang dia dapatkan dari anak itu.
"Pengen diperbanyak tapi sosial. Diproduksi lalu diberikan secara gratis," ujarnya, Senin, 20 Mei 2024.
Tongkat cerdas semacam itu memang sudah ada. Namun, karya Jason berkualitas dan sangat terjangkau. Sehingga siapapun yang membutuhkan dipastikan tidak terbebani biaya.
"Kelebihannya murah, sekitar Rp 200 ribu rupiah, bisa termasuk sensor," imbuhnya.
Biasanya, tongkat serupa yang beredar di masyarakat, banyak yang sudah memiliki sensor dan outputnya berupa suara.
Hal ini terkadang cukup menyulitkan karena jalan ramai dan suara sering tidak terdengar jelas. Karya Jason outputnya berupa getaran dan dapat diatur sesuai radius yang diinginkan pengguna.
Jarak sensornya minimal 30 centimeter atau bisa lebih. Disesuaikan dengan kebutuhan pengguna, tetapi alangkah baiknya tidak terlalu jauh.
Menurut remaja yang bercita-cita menjadi astronot ini, kelebihan lainnya adalah keawetan baterainya yang bisa bertahan 3-5 jam sekali jalan. Karyanya juga sudah diujicobakan kepada tuna netra dan berhasil.
BACA JUGA:Gerindra Siapkan Musisi Ahmad Dhani di Pilwali Surabaya 2024
BACA JUGA:Ummat Buddha Se-Jawa Timur Akan Merayakan Waisak 15 Juni Mendatang
"Testimomi berhasil, pas di tes getar. Semoga alat ini dikenal dan dicobakan ke subjek yang lebih luas. Ke depan ingin selalu bisa di-upgrade," jelasnya.
Lebih lanjut, Jason bercerita bahwa meraih prestasi kali ini tidak mudah. Ribuan siswa ikut bertanding dan persiapannya sangat mepet.
Jason Putera Hendrata berhasil menyabet juara 2 dalam Lomba Peneliti Pelajar Surabaya (LPPS) Tahun 2024 pada Bidang Komputer-Wulan Yanuarwati -Harian Disway