JAKARTA, HARIAN DISWAY - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) bekerja sama dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI) untuk melaksanakan operasi teknologi modifikasi cuaca (TMC) dalam rangka persiapan menghadapi musim kemarau 2024.
"Kami bekerja sama dengan TNI karena pesawat untuk TMC ini menggunakan pesawat TNI," tutur Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam jumpa pers daring, Selasa, 28 Mei 2024.
Plt. Deputi Modifikasi Cuaca BMKG Tri Handoko Seto, yang berwenang dalam pelaksanaan TMC, menyebutkan bahwa akan ada 4 pesawat TNI yang diterjunkan serempak di Pulau Jawa.
"Sudah kita putuskan untuk melakukan operasi modifikasi cuaca secara serempak," ujar Seto.
Nantinya, 4 unit pesawat TNI akan terbagi dalam 4 posko TMC, yaitu posko Surabaya, Semarang, Bandung, dan Jakarta.
Operasi TMC pertama, lanjut Seto, diperkirakan akan terlaksana pada Kamis, 30 Mei 2024 mendatang.
TMC kali ini diterapkan untuk mengantisipasi kekeringan dengan mengisi waduk-waduk yang volume airnya jauh berkurang dibandingkan tahun lalu.
"Volume air di waduk bulan Mei 2024 ini ternyata lebih rendah daripada isi waduk pada bulan Mei tahun 2023," ujar Seto.
Seto juga menyebutkan bahwa akan ada upaya antisipasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Sumatera dan Kalimantan.
Upaya tersebut akan dijalankan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dengan membasahi lahan gambut yang rawan terbakar.
"Untuk rencana TMC di karhutla, sedang persiapan juga dengan teman-teman dari BNPB," ucap Seto.
Upaya persiapan musim kemarau ini dilakukan BMKG untuk mengantisipasi potensi kekeringan yang diperkirakan bakal terjadi di sekitar bulan Juni-Oktober 2024.
Berdasarkan pemantauan BMKG, potensi kekeringan tersebut akan terjadi di wilayah dengan curah hujan yang sangat rendah, yaitu Lampung, Bali, NTB, NTT, sebagian Sulawesi Selatan, sebagian Sulawesi Tenggara, serta sebagian besar Pulau Jawa.