HARIAN DISWAY - Akhir-akhir ini, media sosial tengah diramaikan dengan tagar dan gambar bertuliskan “All Eyes on Rafah”. Netizen menyebarkan gambar tersebut berkaitan dengan tragedi yang terjadi di Kota Rafah selatan Jalur Gaza, Palestina.
Dalam bahasa Indonesia, arti kalimat “All Eyes on Rafah” adalah semua mata tertuju pada Rafah. Seperti yang Anda tahu, Rafah adalah kota di perbatasan Gaza dan Mesir yang baru-baru ini menjadi sasaran serangan Israel.
Kota ini merupakan tempat tinggal bagi lebih dari satu juta warga Palestina yang mengungsi akibat agresi Zionis. Kejadian tersebut bermula pada 6 Mei lalu, saat militer Israel menyerang Rafah dan mengambil alih kendali perbatasan dari sisi Palestina.
BACA JUGA:Israel Serang Pusat Pengungsian Rafah, Sekjen PBB Buka Suara: Kengerian Ini Harus Dihentikan
Akibatnya, Mesir menutup perbatasannya, sehingga bantuan kemanusiaan tidak bisa masuk ke Gaza. Atas tindakan tersebut, netizen ramai-ramai membuat kalimat dan postingan tentang All Eyes on Rafah.
Bertujuan untuk mengajak masyarakat seluruh dunia untuk memperhatikan kondisi Rafah saat ini dan serangan genosida di Gaza. Di media sosial Instagram, ada salah satu postingan yang saat ini tengah ramai.
Yakni gambar AI dari karya pengguna Instagram @chaa.my_. Gambar tersebut menunjukkan tulisan “All Eyes on Rafah” di tengah latar belakang pemukiman atau kamp warga yang berderet.
BACA JUGA: Perluas Daerah Penyerangan di Rafah, Netanyahu Tak Akan Berhenti Sampai Hamas Habis
Mereka membagikan gambar tersebut melalui fitur Balasan Anda yang membuat para pengguna Instagram lainnya dapat dengan mudah membagikan gambar tersebut.
Meski belum memberikan dampak apa pun, namun postingan tersebut berhasil membuat netizen di media sosial memperhatikan tentang apa yang terjadi pada kota Rafah saat ini.
Ramai di media sosial, ini makna All Eyes on Rafah. Foto: tangkapan layar postingan Instagram stories lewat fitur balasan anda. --Tangkapan layar (Instagram)
Seperti yang Anda tahu, sejak agresi Israel terhadap Gaza dimulai pada 7 Oktober lalu, Rafah menjadi satu-satunya "pintu" bagi dunia internasional untuk menyalurkan bantuan kemanusiaan ke wilayah tersebut.
BACA JUGA: Serangan Udara di Kamp Pengungsian Rafah Tewaskan 21 Warga Palestina, Israel Enggak Ngaku
Rafah juga menjadi tempat pengungsian bagi ratusan ribu warga Palestina yang melarikan diri dari serangan Israel di utara dan tengah Gaza. Penutupan Rafah ini semakin memperburuk krisis kemanusiaan warga Palestina.