Namun, serangan Israel terhadap kamp pengungsian di Rafah terus berlanjut. Pada Minggu, 26 Mei 2024, setidaknya 45 warga Palestina tewas dan 200 orang luka-luka akibat kebakaran hebat yang disebabkan serangan udara dari Israel.
Pihak Israel mengklaim serangan itu ditujukan pada kompleks Hamas, dengan hasil, dua pejabat senior Hamas diklaim tewas dalam serangan tersebut.
Mayoritas negara-negara di dunia mengutuk keras serangan Israel ini. Serangan ini terjadi hanya beberapa hari setelah Mahkamah Internasional (ICJ) memerintahkan Israel untuk menghentikan operasi militernya di Rafah.
Juru bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF), Daniel Hagari, menyatakan bahwa pihaknya tidak menduga serangan itu akan mengenai kamp pengungsian dan menyebutnya sebagai ketidaksengajaan.
Meski mendapat kecaman global, pada Selasa, 28 Mei 2024, pasukan Israel kembali menyerang kamp pengungsian di barat Rafah, menewaskan 21 warga Palestina. Namun, militer Israel membantah telah melancarkan serangan di kawasan Al-Mawasi ini.
Serangkaian peristiwa itulah yang menarik perhatian publik untuk mengecam serangan brutal tersebut melalui media sosial dengan slogan “All Eyes on Rafah”. New York Times pun juga mengabarkan bahwa slogan tersebut tersebut telah dibagikan lebih dari 38 juta kali di Instagram per 29 Mei 2024.
Dengan adanya slogan ini, masyarakat dunia berharap ketegangan antara Israel dan Palestina mereda dan segera menghentikan serangan-serangan yang melukai atau bahkan menewaskan masyarakat sipil yang ada di Rafah dan Gaza serta wilayah Palestina lainnya. (Jessica Laurent)