Mengangkat Jaran Kepang dalam Identitas Lokal: Pemuda sebagai Penjaga Tradisi

Jumat 31-05-2024,14:15 WIB
Reporter : Talitha Afifah
Editor : Heti Palestina Yunani

Kesenian ini memiliki akar yang dalam dalam budaya lokal dan sering menjadi bagian integral dari kegiatan budaya dan adat istiadat di wilayah tersebut. Popularitasnya mencerminkan pentingnya jaran kepang dalam identitas dan warisan budaya Jawa Timur. 

BACA JUGA: Ulang Tahun Thian Siang Sing Boo di TITD Kim Hin Kiong: Meneladani Cinta Tanpa Beda

Tarian tradisional ini memiliki daya tariknya yang sangat luas mulai dari keindahan gerakan tari, musik yang menghentak, serta cerita atau makna yang terkandung di dalamnya.

Melalui partisipasi aktif dan kreativitas pemuda, kita dapat memastikan bahwa seni dan budaya kita tetap hidup dan berkembang. Partisipasi pemuda dalam perumusan rencana dan upaya pemajuan kebudayaan nasional yang dapat terwujud dalam empat langkah strategis.

Pertama pelindungan, perlindungan bisa dilakukan dengan cara penelitian, dan pendokumentasian tentang sejarah, teknik, dan makna di balik pertunjukan jaran kepang, agar pengetahuan dan keterampilan terkait seni ini tidak hilang seiring waktu. 

Kedua pengembangan, pengembangan jaran kepang melibatkan serangkaian upaya untuk meningkatkan dan memperluas praktik serta apresiasi terhadap seni tradisional tersebut. Memberikan pelatihan kepada generasi muda maupun para praktisi yang ingin mempelajari seni jaran kepang. 

BACA JUGA: Mooi Indie dalam Pameran Lukisan Djitoe Memberi Kebaruan Perspektif

Ketiga pemanfaatan, pemanfaatan jaran kepang mencakup berbagai cara untuk mengaplikasikan seni tradisional tersebut dalam beragam kegiatan. Misalnya penggunaan jaran kepang dalam pertunjukan seni budaya tradisional di acara-acara seperti festival budaya, pameran seni, upacara adat, atau perayaan keagamaan. 

Keempat pembinaan, pembinaan jaran kepang merupakan serangkaian upaya yang bertujuan untuk melestarikan jaran kepang dengan menyediakan pelatihan dan pendidikan kepada para pemain jaran kepang, baik yang sudah mahir maupun yang baru belajar. 

Hal tersebut bisa mencakup pembelajaran tentang teknik tari, musik, penggunaan kostum, serta pemahaman akan makna dan nilai-nilai yang terkandung dalam pertunjukan jaran kepang. 

BACA JUGA: Pameran Pesona Jawa Timur oleh Anak Sanggar Merak Ati Surabaya Buktikan bahwa Setiap Anak adalah Seniman

Selain itu, pemuda dapat belajar cara membuat jaran kepang sebagai bentuk membantu memasarkan produk jaran kepang. Bisa juga mendokumentasi setiap pertunjukan untuk dipamerkan di media sosial.

Dapat melaui jejaring sosial dengan membuat akun media sosial seperti Instagram, Facebook, X, dan membuat website untuk memamerkan budaya di setiap daerah yang ada di Jawa Timur. Dengan demikian tidak kalah dengan kesenian-kesenian kreasi baru lain dan terus terlestarikan. (*)

Oleh Talitha Afifah: Mahasiswa magister Kajian Sastra dan Budaya, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Airlangga


Talitha Afifah--

Kategori :