Kemenkes Paparkan Dampak dan Resiko Menyimpan ASI di Dalam Freezer

Kamis 06-06-2024,05:00 WIB
Reporter : Chiara Athifah
Editor : Taufiqur Rahman

HARIAN DISWAY - Kandungan nutrisi di dalam ASI perlu dijaga karena sangat dibutuhkan bagi tumbuh kembang bayi.

Para Ibu perlu mengerti cara pemberian ASI yang sesuai dengan rekomendasi dokter. Agar kualitas nutrisi ASI tetap terjaga bagi bayi. 

ASI merupakan makanan terbaik dengan gizi lengkap, mulai dari air, protein, karbohidrat, lemak, vitamin, mineral, zat antibodi, dan enzim. Sejak bayi dilahirkan ke dunia, tubuh seorang Ibu sudah disiapkan untuk memberikan ASI.

BACA JUGA:Jadi Perbincangan Para Bunda di Media Sosial, Sebenarnya Apa Sih Freeze Drying ASI Itu?

Ada beberapa olahan ASI yang memiliki risiko yang dapat mengubah kandungan nutrisi. Hal tersebut dipengaruhi oleh proses, tempat dan lama penyimpanannya.

Direktur Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak Kemenkes RI dr. Lovely Daisy menjelaskan perubahan bentuk makanan yang melalui banyak tahapan proses akan berpengaruh terhadap kandungan nilai gizi ASI. 

Ia kemudian menyebutkan beberapa proses ASI yang tidak direkomendasikan karena dapat mengurangi kandungan nutrisi ASI. Salah satu contohnya adalah ASI yang dibekukan di dalam freezer

“ASI yang dibekukan di freezer mempunyai risiko menurunnya kandungan protein, zat gizi dan zat aktif lainnya yang tergantung pada tempat dan lama penyimpanan,” jelas Daisy.

BACA JUGA:Metode Pembekuan ASI Belum Terbukti Kualitasnya, Ini Metode Pengawetan ASI Lainnya yang Wajib Bunda Tahu!

Selain ASI yang dibekukan di dalam freezer, ASI olahan lain yang tidak direkomendasikan adalah ASI yang dikeringkan melalui proses pembekuan dan pengeringan. Hal tersebut dapat meningkatkan risiko perubahan komponen utama ASI, seperti pecahnya membran gumpalan lemak dan perubahan misel kasein, dan penurunan komposisi faktor bioaktif protein.

Daisy memberikan rekomendasi terbaik dalam pemberian ASI, yaitu Ibu sebaiknya menyusui bayi secara langsung. Menyusui secara langsung akan membentuk ikatan batin antara Ibu dan bayi. Manfaat lain juga dapat dirasakan bagi sang Ibu dan bayi, seperti meningkatkan daya tahan tubuh bayi, melindungi pencernaan bayi, dan meningkatkan kecerdasan. 

“Pada Ibu, menyusui dapat menurunkan risiko kanker ovarium dan payudara. Sehingga menyusui bukan sekadar memberikan ASI pada bayi,” ungkap Daisy. 


Memberikan ASI dengan menyusui langsung lebih direkomendasikan karena tidak menghilangkan nutrisi ASI.--freepik

Jadi alangkah baiknya jika Ibu dapat memberikan ASI langsung kepada bayi. Bayi yang tidak mendapatkan ASI akan berisiko penyakit-penyakit infeksi, misalnya diare, infeksi saluran pernapasan atas, dan infeksi lainnya. 

Jika ibu tidak dapat menyusui bayi langsung, dr. Daisy merekomendasikan untuk diberikan ASI perah. ASI perah ini adalah ASI yang diperas kemudian disimpan dan diberikan kepada bayi sesuai dengan kebutuhannya. 

Kategori :