Sementara itu, Kepala Dispendukcapil Kota Surabaya Eddy Christijanto mengatakan partisipasi dalam kegiatan terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.
Pada 2023 diikuti oleh 225 pasangan. Kemudian mengalami peningkagan pada 2024 mengalami kenaikan menjadi 330 pasangan. Jumlah peserta yang mendaftar pada 2024 sebanyak 377 peserta. Namun yang memenuhi persyaratan 330 peserta.
“Yang tidak lolos karena ada yang sudah pernah menikah tetapi belum bercerai, akhirnya menikah siri, utamanya yang perempuan. Ketika sudah menikah siri, baru satu bulan berikutnya akta cerainya keluar jadi itu tidak bisa diisbatkan. Yang bisa diisbatkan adalah cerai terlebih dahulu baru nikah siri, itu bisa disahkan,” jelasnya.
Sedangkan alasan dipilihnya konsep pesta kebun sekaligus sebagai pesta rakyat. Dengan demikian, masyarakat juga diharapkan lebih sadar dan peduli terhadap pentingnya dokumen pernikahan.(Wulan Yanuarwati)