HARIAN DISWAY - Beda antara kehidupan enak dan kehidupan yang tak enak itu bisa jadi hanya sebatas sangkaan orang. Dalam istilah Jawa, urip iku sawang sinawang. Hidup itu saling membanding-bandingkan dengan yang lain.
“Yang satu merasa yang lainnya hidupnya lebih enak. Sementara yang disangka hidup enak itu sebenarnya ya merasakan tak enak juga,” kata Ellen.
Ellen pun kerap berpikir demikian. Namun, Ellen lantas mengambil pelajaran. Bahwa hidup janganlah memakai ukuran orang lain. Kitalah yang harus menentukan standar dan kualitas hidup kita sendiri.
”Belajar dari kehidupan orang lain memang baik tapi jangan sampai memakai ukuran orang lain itu untuk menentukan hidup kita,” kata marketing manager Rimbun Family Reflexology itu.
Soal hikmah yang satu itu, Ellen menyimpulkannya setelah mengalami sesuatu yang membuat perubahan besar terkait cara pandangnya terhadap sesuatu.
Ketika itu dia resign dari pekerjaan pada 2020. Berbarengan dengan pandemi, Ellen memilih di rumah saja. Membuka usaha kuliner yang masih dijalannya sampai sekarang.
Tapi, pada Januari 2024 lalu, Ellen kembali bekerja kantoran. Keputusan itu dambilnya dengan banyak pertimbangan. Salah satunya menentukan standar baru agar ia bisa bekerja lebih baik daripada dahulu.
“Banyak sudut pandang dan cara saya bekerja yang saya ubah ketika balik jadi karyawan lagi,” terang ibu empat anak itu. Buat Ellen, pekerjaan adalah alat atau media untuk berbuat yang lebih bermanfaat.
Karena itu Ellen berkeyakinan, “Jangan sampai bekerja hanya untuk mencari uang meskipun itu penting. Jangan lupakan apa target kita sendiri di tengah kesibukan kita bekerja itu. Juga, meskipun bagus memikirkan kepentingan masyarakat, jangan lupakan target pribadi kita sendiri”.
Sebab pencapaian untuk diri sendiri itu penting agar mendapatkan kualitas hidup yang purna antara lahir dan batin. Toh hasilnya pasti kembali untuk kepentingan orang banyak.
Sebagaimana yang ribuan warsa silam diwejangkan filsuf besar Konfusius, kita mesti "修齐治平" (xiū qí zhì píng): benahi diri dulu, baru bisa membangun keluarga dengan baik, dan dari situ baru bisa turut serta membangun negara, lalu bersumbangsih terhadap kemaslahatan umat manusia di jagad raya.
Dalam artian, semua yang luar biasa, mesti dimulai dari hal-hal terkecil atau terdekat terlebih dahulu. Tidak bisa meloncat-loncat. Dengan cheng yu tersebut, Ellen merasa lebih enteng menjalankan banyak hal. Waktu kini tak lagi dihabiskan hanya untuk menyelesaikan pekerjaan.