SURABAYA, HARIAN DISWAY - Dalam rangka mempromosikan kesehatan mental dan meningkatkan kesadaran masyarakat, National Hospital Surabaya mengadakan seminar awam dengan tema Reasons To Stay Alive: How to Cope with Depression.
Seminar ini diadakan secara hybrid (onsite dan Zoom) bertempat di Auditorium Ang Kang Hoo National Hospital Surabaya pada Sabtu, 22 Juni 2024. Acara seminar dimulai dengan opening dari Direktur National Hospital dr. Hendra Hendri SpOG.
“Dengan adanya acara ini, semoga kita semua bisa lebih baik lagi dalam menghadapi gangguan depresi, khususnya bagi kita, sahabat, dan keluarga. Tetap semangat!," ucap dokter spesialis obgyn itu.
BACA JUGA: Banyak PPDS Alami Depresi, Jam Kerja Jadi Salah Satu Pemicunya
Selanjutnya dr. Aimee Nugroho Sp. KJ, dokter spesialis kejiwaan memaparkan tentang kiat mengatasi depresi dan menemukan makna dalam hidup. Ia menjelaskan, depresi merupakan gangguan mental tertinggi kedua setelah anxiety dissorder.
Dengan presentase 28,9 persen dari 970 juta orang yang terkena penyakit gangguan mental. “Depresi dan suicide itu erat hubungannya. Sebanyak 50 persen pasien depresi punya ide untuk bunuh diri," katanya.
Nah, itu nanti yang mengarah ke perilaku bunuh diri (suicide),” terang dokter spesialis kejiwaan itu. Dokter Aimee berpesan agar penderita tidak ragu untuk meminta pertolongan kepada tenaga profesional ketika mengalami gejala-gejala depresi.
BACA JUGA: Judi Online Mengancam Kesehatan Mental
Ia memberikan beberapa terapi yang dapat dilakukan untuk mengurangi gejala depresi, seperti manajemen stress, teknik napas 478, grounding technique, psikoterapi, terapi stimulasi, dan beberapa terapi lainnya.
National Hospital Surabaya menggelar seminar awam tentang kepribadian yang menjadi faktor utama depresi. Tampak sharing session dengan Andik, salah seorang pasien dari dr. Aimee dari Makassar. -Moch. Sahirol Layeli-HARIAN DISWAY
Dalam pembahasan selanjutnya, dr. Aimee mengajak para peserta untuk mulai menemukan makna hidupnya. Salah satunya dengan melakukan hal-hal kecil, tapi dengan cinta yang besar. Terlepas apa pun pekerjaan kita.
“Ketika kita bisa menemukan makna hidup dengan mencintai pekerjaan kita. Seperti konsep ikigai orang Jepang, mereka dapat merasakan rasa pencapaian, arti, dan makna dalam hidup dengan mencintai pekerjaan yang dijalani,” tambahnya.
BACA JUGA: Mengapa Bulan Juni Diperingati sebagai Bulan Kesehatan Mental Pria?
Selanjutnya, dalam sesi akhir pemaparan materinya, dr. Aimee mengutip buku dari Matt Haig yang berjudul Reason To Stay Alive. Dari buku itu, setidaknya terdapat lima poin yang ambil untuk menghadapi depresi.
Pertama, mampu mengenali diri sendiri. Kedua, bisa berdamai dengan depresi. Ketiga, depresi merupakan bagian dari diri, sehingga pasien harus bisa mengendalikannya.
Keempat, dukungan serta dorongan dari keluarga atau orang terdekat, memiliki pengaruh yang terhadap masa pemulihan depresi. Kelima, belajar menghargai kehidupan dan segala hal yang telah dimiliki.