Intermittent Fasting: Manfaat dan Risiko yang Perlu Diketahui

Kamis 08-08-2024,15:44 WIB
Reporter : Elok Afida Nur Aini
Editor : Guruh Dimas Nugraha

HARIAN DISWAY- Intermittent fasting (IF) telah menjadi salah satu tren diet paling populer dalam beberapa tahun terakhir.

Diet itu tidak mengatur jenis makanan yang harus dikonsumsi, melainkan waktu kapan makanan tersebut boleh dimakan.

Banyak orang tertarik pada IF karena dianggap efektif untuk menurunkan berat badan dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.

Namun, sebelum Anda memutuskan untuk mencoba intermittent fasting, penting untuk memahami manfaat dan risikonya.

BACA JUGA:Banyaki Manfaat Nasi Jagung yang Bagus bagi Tubuh, Tak Hanya untuk Diet Lho!


Intermittent Fasting: Manfaat dan Risiko yang Perlu Diketahui. Diet IF membatasi waktu makan, asupan kalori secara alami berkurang. Pahami dampak dan risikonya.-freepik-freepik.com

Salah satu manfaat utama dari intermittent fasting adalah penurunan berat badan. Dengan membatasi waktu makan, asupan kalori secara alami berkurang. Sehingga membantu menciptakan defisit kalori yang diperlukan untuk menurunkan berat badan.

Selain itu, IF dapat meningkatkan metabolisme tubuh. Selama periode puasa, tubuh akan beralih menggunakan lemak sebagai sumber energi, yang dapat membantu mengurangi lemak tubuh.

Penelitian juga menunjukkan bahwa intermittent fasting dapat membantu mengurangi risiko penyakit kronis. Seperti diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan kanker.

Manfaat lainnya termasuk peningkatan fungsi otak dan umur panjang. IF dapat meningkatkan produksi protein yang dikenal sebagai Brain-Derived Neurotrophic Factor (BDNF) yang penting untuk kesehatan otak dan fungsi kognitif.

BACA JUGA:Tip Diet Turunkan Badan dengan Seimbang dan Sehat ala Dokter Zaidul Akbar

Beberapa studi pada hewan juga menunjukkan bahwa intermittent fasting dapat memperpanjang umur dengan cara meningkatkan resistensi terhadap penyakit.

Selain itu, IF dapat membantu mengurangi peradangan dalam tubuh, yang merupakan faktor utama dalam banyak penyakit kronis.

Namun, intermittent fasting juga memiliki risiko yang perlu diperhatikan. Salah satu risiko terbesar adalah kelaparan dan kelelahan, terutama pada awal percobaan diet tersebut.

Beberapa orang mungkin merasa sangat lapar dan lelah selama periode puasa, yang dapat mempengaruhi produktivitas dan kualitas hidup mereka.

Kategori :