HARIAN DISWAY - Enam tentara Israel memberikan kesaksiannya terkait kebebasan wewenang dalam meluncurkan serangan pada aksi genosida selama ini.
Mereka menjelaskan bahwa mereka benar-benar bebas untuk menembak, membakar, serta meninggalkan mayat begitu saja sesuka hati baik secara eksplisit ataupun diam-diam dari sang komandan.
Diketahui juga bahwa mereka setiap hari dapat mengeksekusi warga Palestina hanya karena para warga masuk ke area yang sudah mereka tetapkan sebagai zona terlarang.
Tak ayal, banyak saksi mata yang mengatakan pada sejumlah lokasi di Palestina telah ditemukan mayat-mayat yang berserakan hingga dimakan oleh hewan liar.
BACA JUGA:Israel dan Hamas Masih Baku Hantam, Qatar Ragu Gencatan Senjata Bisa Terwujud Dalam Waktu Dekat
BACA JUGA:Akui Jumlah Korban Tewas di Gaza Berjumlah 30.000 Orang, Netanyahu: Setengahnya Adalah Hamas
Para saksi mata yang dimintai keterangan juga menyoroti dampak mengenaskan dari tindakan ceroboh tentara Israel itu adalah melayangnya 38.000 nyawa warga sipil Palestina.
Belum lagi para korban yang tengah cedera dan yang disandera.
Saya Bosan, Jadi Saya Menembak
Seorang tentara cadangan dengan inisial S menjelaskan pengalamannya selama melakukan aksi.
Tentara Israel Defense Forces (IDF) atau yang sering dipelesetkan netizen sebagai Israel Occupation Forces (IOF) itu bahkan memiliki sandi untuk menyebut nama serangan mereka.
"Saya pribadi menembakkan beberapa peluru tanpa alasan, ke laut atau di trotoar atau bangunan yang ditinggalkan. Mereka melaporkannya sebagai ‘api normal,' yang merupakan nama kode untuk 'Saya bosan, jadi saya menembak,” terang S.
BACA JUGA:Israel Kembali Serang Gaza Kurang Seminggu dari Pelaksanaan Perundingan Gencatan Senjata
BACA JUGA:Ribuan Demonstran Banjiri Jalanan Israel Desak Netanyahu Pulangkan Para Sandera
Ada Kebebasan Total untuk Bertindak