Saat Bang Jago Ngumpet di Kampung

Sabtu 13-07-2024,22:44 WIB
Reporter : Djono W. Oesman
Editor : Yusuf Ridho

HP merek Vivo hasil rampasan belum dijual Rian. Ditanya polisi, mengapa tidak dijual? Dijawab Rian, ia tahu penodongan itu viral. Ia belum menjual HP karena takut ketahuan masyarakat yang melihat wajahnya di medsos. HP itu ia titipkan di rumah kakaknya.

Dari Rian, polisi tahu tempat persembunyian partner in crime, si joki motor itu. Bernama Andi Subambang, 28, asal sebuah desa di Kabupaten Bogor, Jabar. Polisi melacak ke sana, memantau sebuah rumah.

Rabu, 10 Juli 2024, atau tepat sebulan sejak penodongan, Andi Subambang diringkus. Ia tidak melawan sehingga tidak ditembak. Kini keduanya ditahan di Polsek Grogol Petamburan. Aprino mengatakan: ”Mereka kami jerat Pasal 365 KUHP, ancaman hukuman penjara maksimal sembilan tahun.”

Bagaimana proses polisi melacak dua penjahat itu? Tentu rahasia. Tak ada polisi yang mau menjawab detail pertanyaan itu. Aprino cuma mengatakan, kasus kriminal yang viral justru menyulitkan kerja polisi.

Memang, jika liku-liku investigas polisi diungkap, penjahat atau calon penjahat bakal mempelajarinya. Itu bakal menyulitkan tugas polisi.

Dikutip dari radio Amerika Serikat (AS) versi online National Public Radio (NPR) 24 Januari 2008 berjudul Most-Wanted: How Officials Find Fugitives, diungkap wawancara radio antara penyiar Neal Conan dan beberapa detektif pelacak penjahat di sana. Wawancara via telepon yang waktu itu disiarkan langsung dari kantor pusat NPR di Washington DC. Nama acaranya Talk of the Nation.

Conan mewawancarai detektif kawakan Clint van Zandt. Ia mantan anggota Badan Intelijen Angkatan Darat AS dan bekerja di FBI selama 25 tahun sebagai pemburu penjahat. Terakhir ia bertugas di Unit Ilmu Perilaku FBI. Ia online di acara tersebut melalui telepon dari Fredericksburg, Virginia, AS.

Waktu wawancara itu, topik utamanya perburuan tersangka Kopral Marinir AS Cesar Laurean, tersangka utama pembunuh Kopral Marinir Lance Maria Lauterbach. Tersangka berasal dari Meksiko yang dinaturalisasi Amerika, kemudian jadi anggota Marinir AS.

Pemburu tersangka itu adalah detektif Clint van Zandt. Akhirnya tersangka diringkus di kampung halamannya di Meksiko. Prediksi sang detektif tepat, hampir semua penjahat pasti bakal pulang kampung. Sebab, kampung adalah wilayah yang paling dikenal olehnya sehingga gampang bersembunyi.

Conan bertanya tentang teknik investigasi Zandt. Dijelaskan sekilas, bersifat normatif, tapi tidak mengungkap aneka trik yang diterapkan di lapangan. 

Wawancara itu terbuka untuk para pendengar masuk bergabung melalui telepon. Maka, masuklah perempuan bernama Jane. 

Jane: Hai…

Conan: Hai, Jane. Anda sekarang sedang mengudara.

Jane: Apa kabarmu?

Conan: Baik, terima kasih.

Jane: Saya bekerja di United States Marshals Service. Tugas saya sehari-hari memburu buron. Saya sudah melakukannya selama sekitar 14 tahun sampai sekarang. Dan, saya menganggap kami ahli di bidangnya. 

Kategori :