Saat Bang Jago Ngumpet di Kampung

Sabtu 13-07-2024,22:44 WIB
Reporter : Djono W. Oesman
Editor : Yusuf Ridho

Kekhawatiran saya adalah ketika lembaga penegak hukum mengungkapkan kepada pers tentang cara-cara yang kami gunakan untuk menangkap buron. Dan, saya sungguh meresahkan, bertanya-tanya mengapa kami melakukan begitu banyak hal atau berbicara begitu terbuka tentang beberapa metode investigasi kami.

Conan (teratwa): Hai… Clint van Zandt, bagaimana menurutmu?

Zandt: Ya, Anda tahu, kenyataannya antara televisi dan film, ada banyak hal yang beredar. Tapi, ada banyak hal yang kami tahan untuk tidak kami publikasi. Masih banyak teknik investigasi yang tidak pernah diungkap. 

Sayang, ada juga informasi rahasia yang bocor ke media massa. Entah itu sumbernya dari mana. Apakah dari penegak hukum atau dari sumber lain.

Secara umum, investigasi kami dimulai dari identitas orang atau barang yang ada dan beredar di publik. Misalnya, pelat nomor kendaraan pelaku. Dan, kita telah mengalami kemajuan teknologi dalam banyak hal, termasuk melacak kendaraan.

Tapi, ada banyak trik yang dimiliki deputi dan dimiliki agensi lain yang tidak pernah tergambar di media massa cetak, online, atau televisi.

Jane: Saya setuju dengan Anda, Mister Zandt, tentang hal itu. Namun, Anda melihat begitu banyak hal yang orang-orang anggap dari televisi sebagai kenyataan, padahal begitu banyak hal yang dilakukan berasal dari kalangan akar rumput dan sekadar hal-hal sederhana. 

Dan saya rasa saya…. Anda lihat di berita dan Anda bahkan melihat petugas polisi baik tingkat atas maupun bawah ketika mereka berhasil dalam perburuan. Mereka ingin lho mengungkap teknik perburuan mereka.

Zandt: Hentikan teknik-teknik itu…

Jane: …tepuk dada mereka dan katakan, beginilah cara kami melakukannya. Kami melakukannya karena kami melakukan x, y, dan z.

Conan: Di sisi lain…

Jane: Saya memahami emosi di baliknya. Namun, sering kali hal ini benar-benar merugikan apa yang kita miliki sebagai sumber daya investigasi. Sebab, ada begitu banyak hal yang merugikan kita ketika menyangkut perintah hukum.

Dari siaran NPR itu tergambar, detektif kawakan AS pun cuma mengungkap sekilas investigasi mereka. Sebab, tingkat literasi masyarakat sana sangat tinggi, termasuk para penjahatnya. Kalau diungkap detail, bisa bahaya.

Di Indonesia, Bang Jago pun memantau medsos. Setelah tahu kasusnya viral, ia ngumpet di kampungnya. Betapa pun penjahat pasti ditangkap polisi. (*)

 

Kategori :