HARIAN DISWAY - Penerbangan Haji di tahun 2024 diwarnai berbagai persoalan. Hingga saat ini, berkali-kali Kementerian Agama (Kemenag) dibuat geram utamanya oleh penerbangan Garuda Indonesia yang berkali-kali mengalami (penundaan) delay.
Pada puncaknya, jemaah haji kloter Balikpapan mengalami delay hingga 28 jam atau lebih dari sehari-semalam.
Kemenag pun berkali-kali melayangkan teguran keras pada Garuda akibat efek domino yang ditimbulkan oleh keterlambatan penerbangan ini. Terakhir, Dirjen Penyelenggara Haji dan Umroh "mengancam" akan mengevaluasi keterlibatan Garuda Indonesia pada layanan penerbangan haji tahun depan.
BACA JUGA:Penerbangan Jemaah Haji Balikpapan Delay 28 Jam: Kemenag Ancam Cabut Kontrak Garuda Indonesia
Garuda Indonesia sendiri beralasan bahwa operasional penerbangan mereka terganggu karena adanya penyesuaian slot penerbangan dari pihak otoritas Saudi Arabia.
Dikutip dari Antara, Direktur Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengungkapkan, otoritas penerbangan Arab Saudi tidak memenuhi permintaan Garuda Indonesia untuk menyediakan 68 slot penerbangan. Sehingga, pihaknya dan Kemenag harus kembali bernegosiasi dengan General Authority of Civil Aviation (GACA) Arab Saudi dari 68 slot menjadi 46 slot.
Ilustrasi jamaah haji asal Debarkasi Surabaya saat tiba di Bandara Internasional Juanda.-Sahirol Layeli-Harian Disway-
Meski demikian, Irfan mengatakan pihaknya berkomitmen untuk kelancaran penerbangan haji dengan melakukan berbagai macam mitigasi. "Termasuk penyediaan kompensasi sesuai ketentuan yang berlaku kepada seluruh jamaah yang terdampak atas penyesuaian jadwal penerbangan pemulangan jamaah ke Tanah Air dengan fokus utama untuk mengedepankan kenyamanan para jamaah," katanya.
BACA JUGA:Garuda Indonesia Jadi Sorotan: Lebih dari 50% Jamaah Haji Telat Dipulangkan ke Tanah Air
Menanggapi hal ini, Direktur Layanan Haji dalam Negeri Kemenag Saiful Mujab menegaskan pengurusan slot time penerbangan jemaah haji menjadi kewajiban maskapai. Saiful menegaskan bahwa proses tata kelolanya dilakukan masing-masing maskapai dengan otoritas penerbangan di Arab Saudi.
"Salah kalau dikatakan Kemenag yang urus slot time. Otoritas yang memberikan slot time penerbangan adalah otoritas penerbangan Saudi atau GACA. Kewenangan yang mengajukan slot time adalah Airlines, baik Garuda Indonesia maupun Saudia Airlines," tegas Saiful Mujab di Jakarta, Minggu 14 Juli 2024.
"Jadi kalau ada slot time yang tidak bisa diperoleh, itu ya kegagalan maskapai penerbangan," sambungnya.
Penyelenggaraan ibadah haji tahun ini diwarnai pengalihan slot time penerbangan untuk 46 kelompok terbang (kloter) jemaah Indonesia pada gelombang 1 pemulangan.
Sebanyak lebih kurang 18.000 jemaah yang berangkat pada gelombang pertama (mendarat di Madinah), semestinya pulang melalui Jeddah. Namun, karena maskapai gagal mendapatkan slot time di Bandara Jeddah, jemaah harus pulang melalui Madinah.(*)