BACA JUGA:Hari Kelautan Nasional 2 Juli: Sejarah, Tujuan, dan Cara Memperingatinya
5. Intervensi Internasional
Kekerasan pasca-referendum mendorong intervensi internasional melalui pasukan penjaga perdamaian yang dipimpin oleh Australia di bawah mandat PBB.
Misi ini dikenal sebagai INTERFET (International Force for East Timor), yang berhasil memulihkan ketertiban dan keamanan di Timor Timur.
Setelah kekerasan mereda, PBB mendirikan UNTAET (United Nations Transitional Administration in East Timor) untuk mengelola transisi menuju kemerdekaan penuh, membangun institusi pemerintahan, infrastruktur, dan sistem hukum yang diperlukan.
6. Kemerdekaan Penuh
Pada 20 Mei 2002, Timor Timur secara resmi menjadi negara merdeka dengan nama Republik Demokratik Timor Leste.
Upacara kemerdekaan ini dihadiri banyak pemimpin dunia, menandai akhir dari masa transisi yang panjang dan penuh tantangan.
Meskipun menghadapi berbagai tantangan ekonomi dan sosial, Timor Leste terus berupaya membangun dirinya sebagai negara yang stabil dan demokratis.
7. Hubungan Bilateral dengan Indonesia
Hubungan bilateral antara Timor Leste dan Indonesia terus membaik, dengan kedua negara bekerja sama dalam berbagai bidang untuk menciptakan masa depan yang lebih baik bagi rakyat mereka.
Meskipun masa lalu dipenuhi konflik, kedua negara kini berusaha membangun hubungan yang saling menguntungkan.
BACA JUGA:Hari Parlemen Internasional 30 Juni: Sejarah, Tema dan Tujuan Peringatannya
Meskipun Timor Leste sudah merdeka, masih banyak tantangan yang harus dihadapi, seperti kemiskinan, pembangunan ekonomi, dan rekonsiliasi nasional.
Namun, dengan tekad dan kerjasama, Timor Leste terus melangkah maju untuk membangun masa depan yang lebih cerah bagi rakyatnya.
Untuk itu, integrasi Timor Timur menjadi peristiwa penting yang diperingati oleh masyarakat Indonesia dan Timor Leste, untuk mengenang momen tersebut.