BACA JUGA: Fikom UKWMS Gelar Sekolah Kebangsaan Tular Nalar 3.0, Pastikan Mahasiswa Melek Politik Jelang Pemilu
“Saya perlu usaha lebih keras dibandingkan teman-teman lainnya karena ketimpangan akses selama perkuliahan. Persepsi yang bervariasi dari dosen dan teman-teman terhadap disabilitas, hingga stigma negatif, sebenarnya berasal dari ketidaktahuan," terang Josephine Kintan.
"Oleh karena itu, pembagian informasi mengenai disabilitas perlu ada di universitas. Di sisi lain, saya bersyukur karena mendapatkan dukungan dari orang tua, sahabat, dan dosen," sambung Kintan.
Andi Rachmadi juga menyoroti kurangnya pemahaman masyarakat dalam menghadapi rekan disabilitas. Menurutnya, banyak perundungan yang tidak terekspos terjadi karena minimnya edukasi mengenai disabilitas.
BACA JUGA: Dekatkan Maba dengan Budaya, Fikom UKWMS Gelar PPKMB di Balai Pemuda
Melalui Kedaibilitas, mereka melatih rekan disabilitas untuk mandiri secara emosi, fisik, fungsi tubuh, sosial, dan ekonomi. “Jika diberi kesempatan, teman-teman disabilitas dapat menunjukkan kemampuan mereka dan diterima dengan baik di masyarakat,” jelas Andi Rachmadi.
Keuskupan Surabaya juga berperan aktif dalam melindungi dan memberi ruang hak-hak anak dan orang dewasa disabilitas. Mereka memiliki Komunitas Petrus Surabaya sebagai paguyuban ekaristi anak-anak tuli Katolik.
Salah satu fasilitas penunjang yakni toilet khusus untuk penyandang disabilitas yang disediakan di UKWMS. -Media UKWMS-
Gereja berupaya menyediakan ruang aman dan ramah bagi umat Katolik difabel, sebagai tanggung jawab untuk memajukan hak penyandang disabilitas.
BACA JUGA: Seleksi Koko Cici Jawa Timur 2022 di UKWMS, Ange Masak, Olivia Ng-remix
“Berdasarkan Musyawarah Pastoral Difabel Keuskupan Surabaya 2019, telah terbentuk Katekis Pastoral Difabel. Gereja selalu berupaya menyediakan ruang aman dan ramah bagi umat Katolik difabel," ujar RD. Tri Budi Agustinus Utomo.
"UKWMS sebagai kampus Katolik perlu memahami bahwa semua mahasiswa memiliki martabat yang sama,” pungkas Romo Didik, sapaan akrab Romo Tri Budi Agustinus Utomo. (*)