Hangluo, Sutra Cantik Tiongkok yang Lestari, Bertahan dari Zaman ke Zaman

Selasa 30-07-2024,06:00 WIB
Reporter : Guruh Dimas Nugraha
Editor : Guruh Dimas Nugraha

Kain sutra tenun hangluo, kerajinan Tiongkok yang telah bertahan selama lima ribu tahun. Keberadaannya telah diakui UNESCO sebagai warisan budaya. Masyarakat pengrajin kain tersebut di Hangzhou pun masih melestarikannya. Bahkan masih menggunakan alat tradisional.

Produksi sutra adalah sebuah tradisi kuno yang melibatkan budidaya pohon murbei dan pemeliharaan ulat sutra yang menghasilkan kepompong. Dari kepompong itulah benang sutra dilepaskan dan diolah menjadi kain yang indah. 

Seni menghasilkan kain sutra dan tenunan itu telah berlangsung selama lebih dari lima ribu tahun. Menunjukkan keuletan dan keterampilan yang tinggi dalam masyarakat. Mereka dikenal dengan kesabarannya untuk menghasilkan sesuatu yang bernilai.

BACA JUGA:Hari Kebaya Nasional, Ini 6 Inspirasi Kebaya Artis Indonesia yang Bisa Ditiru


Hangluo, Sutra Cantik Tiongkok yang Lestari, Bertahan dari Zaman ke Zaman. Hong Guizhen, pewaris keterampilan menenun hangluo, menunjukkan teknik menenun kepada para siswa yang mengunjungi pabriknya di Hangzhou, Tiongkok.-China Daily-chinadaily.com.cn

Beberapa produk memiliki motif hias cantik. Hampir sama dengan motif ornamen motif-motif Nusantara. Pola geometris seperti kelopak bunga dan helai daun, juga aksen-aksen aneka warna yang mengisi ruang-ruang motifnya.

Ada pula pakaian berwarna polos. Khas Tiongkok lampau. Dengan kancing baju yang ada di garis menyerong dari dada hingga bagian bawah. Kain-kain yang dihasilkan memiliki beragam warna menarik.

Pada tahun 2009, serikultur dan kerajinan sutra Tiongkok diakui oleh UNESCO sebagai Warisan Budaya Takbenda. Pengakuan itu tidak terlepas dari beragam teknik produksi tekstil yang berkembang sepanjang sejarah. Seperti teknik tenun pada kain ling, luo, chou, dan duan. 

BACA JUGA:Kolaborasi Sambut 30 Tahun The Lion King, Disney dan Balmain Rilis Busana Keren!

Teknik tenun luo, khususnya, terkenal karena pola terbuka yang khas. Menawarkan sirkulasi udara yang lebih baik, dan dikenal membutuhkan keterampilan tinggi dalam pembuatannya.

Teknik tenun luo itu konon berasal dari periode Musim Semi dan Musim Gugur (770-476 SM) atau Periode Negara-negara Berperang (475-221 SM), dan memperoleh popularitas selama Dinasti Song (960-1279). 

Kain-kain sutra itu dikenakan untuk ritual resmi yang diproduksi di Hangzhou, provinsi Zhejiang, yang disebut hangluo. Sejak itu, Hangzhou, sebuah kota di Provinsi Zhejiang, menjadi terkenal karena produksinya akan kain sutra halus yang dikenal dengan sebutan hangluo. 

BACA JUGA:10 Ide Outfit dengan Kemeja Garis-Garis untuk Tampilan Stylish dan Anti Gerah

Kain hangluo mendapatkan reputasi karena kualitas bahan baku yang unggul dan teknik pembuatan yang sangat halus. Proses produksi hangluo melibatkan banyak tahap yang kompleks. 

Sutra murbei dari daerah Qiantang, misalnya, harus melalui proses seperti perendaman, pelelangan, penyusunan benang, penggulungan, dan pewarnaan sebelum menjadi kain yang indah. Proses itu memerlukan keahlian khusus dan kesabaran, menjadikan setiap helai kain sebagai karya seni yang unik.

Pada era modern, ketika produksi mekanis mendominasi industri tekstil, mempertahankan kerajinan tradisional seperti tenun hangluo adalah tantangan tersendiri.

Kategori :