Dikatakan, dari tiga orang tercurigai, ada satu orang yang teman dekat korban. Tapi, bukan teman kerja. Selebihnya adalah kenalan korban. Polisi belum menjelaskan, mengapa mereka dicurigai.
Meskipun pengungkapan kasus ini sulit, ruang gerak korban di saat akhir hayat tidak luas. Pihak TPST Bantargebang, tempat kerja korban menyatakan bahwa Waryanto masuk kerja pada Senin, 15 Juli 2024. Itulah hari terakhir ia bekerja.
Senin sore, 15 Juli 2024, tetangga Waryanto melihat Waryanto pulang. Masuk rumah, tak keluar lagi. Malamnya, Waryanto menelepon istri, Marijah, di Blora. Isi pembicaraan tentang keseharian. Waryanto bekerja di Bekasi meninggalkan keluarga di desa sejak 2017. Jadi, ia rutin telepon istri bertanya kabar.
Selasa, 16 Juli 2024, Waryanto tidak masuk kerja tanpa pemberitahuan. Belum ada saksi yang mengatakan ke polisi melihat Waryanto pada Selasa itu. Saksi paling akhir melihat Waryanto pada Senin sore, saat Waryanto pulang kerja.
Rabu, 17 Juli 2024, sekitar pukul 16.00 WIB, mayatnya ditemukan pemancing belut di perairan itu bernama Tyo, 28. Mayat Waryanto mengenakan jaket merah, celana panjang cokelat. Mengambang. Tertelungkup. Tubuhnya digerogoti biawak saat ditemukan Tyo.
Tempat tinggal Waryanto, rumah kontrakan tak jauh dari tempat kerjanya. Berjarak sekitar 100 meter. Lokasi penemuan mayat persis di belakang kantor TPST tempat kerja Waryanto.
Alhasil, ruang gerak terakhir Waryanto cuma radius sekitar 100 meter. Ia ”menghilang” sepanjang Selasa, 16 Juli 2024, tanpa terlihat saksi, atau belum ada saksi yang melaporkan melihatnya. Jadi, radius gerak korban 100 meter pada rentang waktu antara Senin malam sampai mayat ditemukan Rabu sore. Itulah yang harus dipecahkan polisi.
Polisi juga mencari motif. Para teman kerja dan tetangga Waryanto yang diwawancarai wartawan, semuanya mengatakan, Waryanto tidak punya musuh. Waryanto termasuk orang yang sangat pendiam. Tapi, ramah dan sopan. Belum pernah berkonflik dengan orang.
Ada satu hal menarik perhatian polisi: Isi telepon Waryanto kepada Marijah, Senin malam, 15 Juli 2024. Ada sekilas pembicaraan menarik.
Firdaus: ”Isi telepon, antara lain, korban mengingatkan istri agar jangan sampai pinjaman online, pinjol.”
Sebenarnya itu nasihat biasa. Tapi, dalam hal ini menarik perhatian penyidik. Banyak orang bermasalah hukum terkait pinjol. Maka, polisi kini menggali kemungkinan motif terkait pinjol atau terkait uang atau utang. Jika dikaitkan dengan perkiraan gaji Waryanto yang relatif kecil (petugas kebersihan), uang jadi faktor penting sebagai dugaan motif.
Sayang, Marijah kepada polisi mengatakan, cuma nasihat itu yang dikatakan Waryanto. Dan, dijawab Marijah: Ho oh… Tanpa penjelasan, mengapa Waryanto menasihati istri begitu? Sebab, Marijah waktu itu tidak tanya ke Waryanto soal latar belakang nasihat tersebut.
Kembali ke tiga saksi yang dicurigai polisi, wartawan bertanya ke Firdaus, di mana posisi masing-masing mereka sepanjang Selasa, 16 Juli 2024?
Firdaus enggan menjelaskan karena masih diselidiki. Ia cuma mengatakan: ”Kami masih menyelidiki alibi mereka.”
Jawaban itu berarti, tiga saksi tersebut sudah mengatakan kepada polisi tentang posisi keberadaan dan kegiatan mereka sepanjang Selasa dan Rabu. Pastinya, semua saksi mengatakan tidak berada di sekitar radius 100 meter itu. Buktinya, polisi kini menyelidiki alibi mereka, kalau-kalau kesaksian mereka bohong.
Seandainya Waryanto diracun, pelakunya bisa cuma satu orang. Setelah Waryanto meninggal, diangkut mobil atau motor, lalu diceburkan ke perairan itu. Pada waktu daerah tersebut sepi. Selesai.