TIONGKOK, HARIAN DISWAY - Suasana dunia imajinasi mengemuka di perhelatan ChinaJoy di Shanghai, Jumat, 26 Juli 2024. Betapa tidak, di ajang itu tampak penyihir berambut panjang yang melihat handphone-ya. Di sekitarnya, ada elf dan robot android berlalu-lalang.
Suasana itu menunjukkan pemulihan industri game Tiongkok setelah sebelumnya mengalami penurunan.
Tiongkok, sebagai pasar video game terbesar di dunia, menghadapi tantangan berat beberapa tahun terakhir. Pemerintah membatasi jam bermain dan memperketat keluarnya lisensi baruNamun, suasana di ChinaJoy kali ini memberikan harapan baru bagi para pelaku industri.
"Saya sepenuhnya melihat pemulihan sedang terjadi. Dan kami benar-benar percaya pasar Tiongkok akan terus tumbuh dengan cepat," kata Yang Zhi Hong, direktur pelaksana Ubisoft Shanghai, kepada Agence France-Presse.
Berbagai logo perusahaan game memenuhi arena ChinaJoy di Shanghai, Jumat, 26 Juli 2024.-AGENCE FRANCE-PRESSE-
Di stan Blizzard, para pemain dengan serius memandang layar besar saat mereka memainkan World of Warcraft (WoW). Game itu akan kembali dipasarkan ke Tiongkok pada Agustus. Mereka baru saja melewati problem perselisihan kontrak dengan mitra lokal NetEase. Karena perselisihan itu, server game tersebut offline selama lebih dari satu setengah tahun.
BACA JUGA:Rayakan Hubungan Diplomatik, Tiongkok dan Prancis Gelar Pameran Mode di Hongkong
BACA JUGA:Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya: Masih Bimbang Studi Kelayakan Gandeng Tiongkok atau Jepang
"Memainkan game di server Tiongkok lagi seperti pulang ke rumah setelah berkelana di negeri asing," kata Wang Wenzheng, seorang penggemar WoW. Ia terlihat sangat bersemangat.
WoW pernah menarik jutaan pengguna di Tiongkok. Tetapi, mereka sudah disalip oleh game lokal seperti League of Legends dari Tencent dan Genshin Impact dari MiHoYo yang memiliki puluhan juta pemain bulanan.
"Genshin Impact adalah game yang memiliki makna khusus bagi saya," kata Wang Xintao, seorang peneliti kecerdasan buatan yang datang dengan berpakaian sebagai karakter game Zhongli.
"Saya mulai memainkannya selama masa yang sangat sulit dalam hidup saya. Itu bisa memberi saya kebahagiaan yang tenang," ucapnya.
BACA JUGA:Kereta Otonom IKN 'Otw' Dari Tiongkok, Tiba di Pelabuhan Balikpapan Akhir Bulan Ini
BACA JUGA:Huaxiacheng di Weihai, Tiongkok: Bekas Tambang yang Disulap jadi Wisata Menawan
Pengunjung pertama kali ChinaJoy, Liu Xiao, seorang pembawa acara livestreaming berusia 21 tahun dari provinsi Hebei, mengatakan suasana pameran seperti "keluarga yang sangat ramah". "Saya adalah orang yang sangat pemalu, tetapi saya datang ke ChinaJoy untuk mengatasi rasa malu saya,’’ aku Liu.