SURABAYA, HARIAN DISWAY - Sejumlah partai politik mulai berlomba menerbitkan surat rekomendasi bagi bakal calon kepala daerah (bacakada) yang akan bertarung di Pilkada Jatim 2024. DPD Golkar Jatim pun demikian. Hingga kini, sudah 18 surat rekomendasi kepada bacakada di kabupaten/kota.
Dari jumlah itu, sembilan surat rekomendasi terakhir diserahkan di Kantor DPD Golkar Jatim, Jalan Ahmad Yani, Surabaya, tadi malam. Itu berarti, tersisa 20 kabupaten/kota lagi yang masih belum. Termasuk Surabaya dan Sidoarjo.
Ketua DPD Golkar Jatim M Sarmuji mengatakan, surat rekomendasi selalu diberikan setelah melalui proses yang panjang. Daerah yang belum mendapatkan surat rekomendasi kini masih diproses. Ada yang tinggal ditandatangani. Ada juga daerah yang masih dalam proses.
BACA JUGA:Pilgub Jatim 2024: Khofifah-Emil Kian Solid, PDIP Belum Tentukan Sikap
BACA JUGA:Pilgub Jatim: PKB Hanya Sodorkan KH Marzuki Mustamar ke PDI Perjuangan
“Ada daerah yang calon kepala daerahnya sudah ada, wakilnya belum ada. Ada juga yang sebaliknya,” terang Sarmuji usai memberikan surat rekomendasi di Kantor DPD Golkar Jatim, Minggu, 4 Agustus 2024.
Intinya, Golkar tidak menerapkan mahar. Semua bacakada yang diusung Golkar hanya diminta mengikuti prosedur partai. Terutama melalui proses survei.
“Kami melakukan pengamatan dengan menemui masyarakat dan mendengar masukan dari mereka. Juga masukan dari ketua DPD Golkar dari kabupaten/kota,” imbuhnya. Sebab itulah, kata Sarmuji, Golkar tidak pernah membuka pendaftaran di daerah untuk bacakada.
Sarmuji kembali menegaskan bahwa maju bersama Golkar sangat mudah. Tidak ribet. Ia mencontohkan Boni Laksamana yang diusung di Pilwali Kota Madiun 2024.
“Saya belum kenal. Tidak pernah bertemu secara langsung. Hanya sekali saja video call. Golkar merasa cocok, maka langsung kita beri surat keputusan,” tambahnya.
BACA JUGA:Giring Bawa Relawan Gibran untuk Pemenangan Khofifah-Emil di Pilgub Jatim
BACA JUGA:Tantang Khofifah-Emil di Pilgub Jatim, PDIP Setor Tiga Kandidat Calon ke PKB
Sembilan surat rekomendasi yang baru saja diberikan itu di antaranya, Kabupaten Probolinggo: Muhammad Jaris-Lora Fahmi AHZ, Kabupaten Sampang: Muhammad Bin Muafi – Abdullah Hidayat, Kabupaten Madiun: Hari Wuryanto – Purnomo Hadi, dan Kabupaten Situbondo: Karna Suswandi – Khoironi.
Lalu ada, Kabupaten Trenggalek: Moch Nur Arifin-Sya NataNegara, Kabupaten Nganjuk: Ita Triwibawati-Zuli Rantauwati, Kabupaten Banyuwangi: Ipuk Fiestiandani-Mujiono, Kota Madiun: Boni Laksamana-Bagus Rizki Dinarwan dan terakhir Ngawi: Onny Anwar-Dwi Rianto.
Sementara itu, Ipuk Fiestiandani mengaku dirinyi masih berproses untuk merangkul semua partai. “Tapi yang pasti, di Banyuwangi itu tidak bisa membangun sendiri atau dua orang saja. Tetapi harus semua elemen. Kami masih berproses sekarang,” ucapnya.