SURABAYA, HARIAN DISWAY – Para pejuang dua garis difasilitasi oleh ASHA IVF Indonesia untuk melengkapi usahanya dengan berdoa. Dalam acara bertajuk Doa Akbar Pejuang Dua Garis yang diselenggarakan pada Minggu, 4 Agustus 2024 di Grand Ballroom As Shofa Masjid Al-Akbar Surabaya.
Dalam acara yang diikuti oleh sekitar seribu lebih peserta dari berbagai daerah, seperti Ciamis, Jombang, hingga Malaysia, ASHA IVF Indonesia menghadirkan penceramah kondang Habib Husein Ja’far Al Hadar itu sebagai pembicara utama.
Kehadirannya sangat menyemangati. Habib Ja’far bahkan memberikan sejumlah tip bagi para pejuang dua garis. Pertama, pria berdarah Madura ini mengingatkan para pejuang dua garis harus bersyukur terlebih dahulu.
BACA JUGA: Pengalaman Dua Pasien ASHA IVF Indonesia Ini Semangati Para Pejuang Dua Garis Segera Punya Anak
Ia meminta agar para pasangan membuka pandangan mereka dengan lebih luas. Mereka perlu menyadari bahwa sebelum mendapatkan rezeki berupa keturunan, mereka telah mendapatkan banyak rezeki dalam bentuk yang lain dari Allah SWT.
Kedua, agar para pasangan optimistis dalam perjuangan mereka adalah dengan mengingat bahwa dalam Islam, seseorang yang berusaha menghidupi satu nyawa senilai dengan berusaha untuk menghidupi nyawa semua manusia.
Dengan begitu, bagi para pejuang yang mengalami beberapa kegagalan, Habib Ja’far mengingatkan bahwa setidaknya mereka telah berusaha untuk menghidupi semua nyawa manusia.
BACA JUGA: Bernasib Sama, Habib Husein Ja’far Al Hadar Beri Dukungan dan Doa Buat Para Pejuang Dua Garis
Ketiga, para pasangan seyogianya tidak berambisi untuk cepat punya anak, tapi memantaskan diri agar dalam waktu yang tepat, mereka siap jika diberikan seorang anak.
Habib Ja’far menerangkan bahwa belum memiliki anak itu bukan suatu kecacatan dalam rumah tangga. Sejatinya, cacat adalah kosakata manusia. Bagi Tuhan, manusia telah diciptakan dalam bentuk yang sebaik-baiknya.
Ia menyampaikan perlunya berusaha dengan maksimal. Salah satunya dapat melalui usaha medis seperti bayi tabung. Pemilik kanal YouTube Jeda Nulis itu menjelaskan hukum IVF dalam Islam diperbolehkan. Selama menggunakan sperma dan ovum dari pasangan yang sah dan menggunakan rahim sang istri.
Satu hal lagi atau yang keempat, ia mengingatkan terkait pentingnya berdoa. Ia menyeru pada para pasangan untuk sepakat melakukan suatu amalan yang dipersembahkan sebagai ikhtiar dalam menanti keturunan.
Amalannya tak perlu besar yang penting dilakukan secara istikamah bersama-sama. Setelah semua usaha dan doa itu dilakukan, barulah Habib Ja’far menyarankan agar para pasangan bertawakal.
“Dua garis itu adalah sebuah doa dan usaha. Maka, seseorang yang menginginkan dua garis itu harus melakukan doa dan usaha untuk mencapai dua garis kesuksesannya,” ungkap pria jebolan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta itu. (*)