JAKARTA, HARIAN DISWAY - Untuk meningkatkan kualitas produknya, pelaku Usaha Kecil Mikro Menengah (UMKM) perlu mempelajari strategi branding dan packaging. Mengingat dua hal tersebut menjadi faktor penting yang mendorong penjualan.
Hal itu ditegaskan Direktur Pemberdayaan Informatika Slamet Santoso dari Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kemenkominfo) di Hotel Swiss-belcourt Bogor, Selasa, 10 September 2024.
Dijelaskannya, sebanyak 4.524 (63,4 persen) UMKM yang mendaftar pendampingan UMKM Level Up merupakan produsen makanan. Penggunaan kemasan produk yang tepat serta desain yang menarik menjadi perhatian.
"Sebab keduanya menjadi salah satu faktor kunci yang dapat meningkatkan minat calon pembeli atas suatu produk. Kemasan yang baik juga dapat menjaga kualitas dan kesegaran produk,” kata Slamet.
Ia menyampaikan bahwa kiranya pelaku UMKM selalu memanfaatkan perkembangan teknologi ke arah yang positif dengan melakukan kegiatan yang produktif. Dalam kesempatan itu, Slamet mengimbau kepada para peserta.
Foto bersama ke-125 peserta luring dan 144 peserta daring yang merupakan para pelaku Usaha Kecil Mikro Menengah (UMKM). Mereka inilah yang dianggap Kemenkomimfo perlu mempelajari strategi branding dan packaging. --Kemenkominfo," kata Slamet.
BACA JUGA: Dirut Pertamina Sampaikan Dua Strategi untuk Capai Komunitas Ekonomi ASEAN
"Silakan memanfaatkan perkembangan teknologi digital saat ini untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang produktif serta menjauhkan diri dari perbuatan yang destruktif seperti judi online. Karena judi online adalah penipuan,” tegasnya.
Untuk meningkatkan daya saing UMKM di Indonesia, lanjut Slamet, pemerintah melalui Program Adopsi Teknologi Digital UMKM di bawah Kemenkominfo menginisiasi para pelaku agar bisa naik kelas (level up) dalam hal adopsi teknologi digital.
Program Adopsi Teknologi Digital UMKM dijalankan melalui pendampingan intensif selama lima bulan oleh fasilitator lokal, dan dilengkapi dengan rangkaian webinar yang menyajikan topik yang berbeda serta berkelanjutan.
Oleh karena itu, Slamet berharap para pelaku UMKM bisa terus mengikuti webinar yang diselenggarakan secara hybrid. Yakni sebanyak 125 peserta luring dan 144 peserta daring. Slamet berharap peserta memperoleh ilmu yang berharga.
Dia berharap peserta semakin bertambah wawasan sehingga dapat membekali diri untuk lebih berdaya saing. “Dengan para narasumber yang ahli di bidangnya, semoga peserta bisa memanfaatkan kesempatan ini untuk belajar dan berdiskusi,” katanya.
Materi itu meliputi Pentingnya Branding, Logo, dan Packaging Ketika Menjual Produk. Sesi berikutnya sharing bersama narasumber M. Riezka Asdwin Noor sebagai strategy branding yang memaparkan pentingnya branding bagi para pelaku UMKM.
BACA JUGA: Bank Indonesia Bali Ngeraos Sareng Media, Dahlan Iskan Ajak Wartawan Becermin