Buka Peringatan Hari Perhubungan Nasional Tahun 2024, Mendagri Dorong Transportasi Cerdas dan Berkelanjutan

Jumat 06-09-2024,21:48 WIB
Editor : Heti Palestina Yunani

JAKARTA, HARIAN DISWAY - Dalam pembukaan acara Hari Perhubungan Nasional 2024, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian mendorong transportasi cerdas dan berkelanjutan untuk menuju visi Indonesia Emas 2024.

Berlangsung di JIEXPO Kemayoran Convention Center Jakarta, Jumat, 6 September 2024, mendagri menegaskan bahwa cerdas berarti mengikuti perkembangan zaman dan memanfaatkan seluruh teknologi terbaru untuk mempermudah sistem transportasi.

Sementara transportasi berkelanjutan yang dimaksudkannya yaitu tidak menimbulkan masalah lingkungan dengan cara menggunakan energi terbarukan atau renewable energy yang tidak berbasis melulu pada fosil seperti minyak.

BACA JUGA: Listrik Gratis dari Renewable Energy Polinema untuk PPYD Al-Ikhlas

"Yang saya maksudkan dengan renewable energy itu seperti electric vehicle, yang berbasis hidrogen, atau yang menggunakan non-fosil. Apa pun yang non-fosil sehingga bisa mengurangi emisi gas karbon,” kata mendagri.

Penggunaan teknologi transportasi yang cerdas dan berkelanjutan ini bisa diimplementasikan melalui kebijakan yang bersifat bottom-up atau dari bawah ke tingkat atas. Kepala daerah memiliki kewenangan yang bisa digunakan sebaik-baiknya.

Utamanya dalam membangun transportasi yang cerdas dan berkelanjutan di daerah masing-masing. Pasalnya, di era otonomi daerah seperti sekarang ini, pemda memiliki kesempatan yang besar untuk melakukan inovasi dan kreativitas.

BACA JUGA: Mendagri: Sistem Transportasi Massal yang Efisien di Perkotaan Merupakan Kebutuhan Mendesak

“Tapi inisiatif bisa langsung top-down. Terutama kementerian teknis terkait seperti menhub, menteri BUMN, menko marves, dan lain-lain, untuk memanfaatkan teknologi dan mengubah mindset menuju energi terbarukan untuk transportasi,” ungkapnya.

Mendagri mendorong para kepala daerah untuk tidak hanya berpikir pada masa jabatannya saja dalam menghadapi dampak transportasi. Kebijakan harus dipersiapkan dengan matang karena dampaknya tidak dapat diselesaikan dalam waktu singkat.

Pembangunan transportasi perlu dilakukan secara efektif, efisien, dan berkelanjutan. “Dia harus berkelanjutan, bukan hanya berkelanjutan dalam arti energinya, tapi berkelanjutan proses pembangunan,” tambahnya.
Berlangsung di JIEXPO Kemayoran Convention Center Jakarta, Jumat, 6 September 2024, mendagri menegaskan tentang bagaimana mendorong transportasi cerdas dan berkelanjutan untuk menuju visi Indonesia Emas 2024. --Puspen Kemendagri

BACA JUGA: Mendagri Bantah Isu Bahwa RUU Pilkada Dibahas Terburu-Buru: Sudah Sejak November 2023

Ditegaskannya pula bahwa saat ini adalah waktu yang tepat untuk proses pembangunan transportasi yang berintegrasi dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) lima tahunan dan Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) 20 tahun sekali.

Apalagi pemerintah Indonesia juga memiliki visi Indonesia Emas 2045 dengan target menjadi negara yang berdaulat, maju, dan berkelanjutan. Dimulainya tahap RPJP 2025-2045 saat bangsa ini menjadi Indonesia Emas 2025 atau menjadi negara maju.

"RPJP ini bukan hanya RPJP nasional. Setiap daerah harus menyusun konsep 20 tahun ke depan itu mau apa di daerah masing-masing. Ini yang saya khawatir, ada daerah yang belum membuat ini, deadline-nya adalah di akhir tahun ini,” terangnya.

Kategori :