PELUANG DAN TANTANGAN MAHASISWA VOKASI PADA ERA DIGITAL
Terlepas dari keunggulan yang dimiliki, pendidikan vokasi perlu memahami tantangan yang dihadapi saat ini. Pada era digital native, perkembangan teknologi dan informasi melaju sangat pesat sehingga menuntut sumber daya manusia untuk lebih adaptif, kreatif, dan inovatif dalam merespons setiap perubahan. Langkah kaki perlu dipercepat dan isi kepala harus berputar dengan cepat untuk menghadapi kecepatan teknologi dan informasi.
Sedikit saja terlambat mempersiapkan diri, kita akan terlibas oleh derasnya arus perubahan sosial yang bersifat transformatif. Sumber daya manusia perlu proaktif dalam berbagai bidang, terutama yang berkaitan dengan teknologi digital. Peluang sekecil apa pun perlu dimanfaatkan agar dapat meraup keuntungan baik berupa materi, ilmu pengetahuan, maupun keuntungan lain yang bisa dimanfaatkan.
BACA JUGA: Perubahan Jadi Tantangan Pendidikan Vokasi
BACA JUGA: Alienasi Mewarnai PPKMB Vokasi Unair
Sikap proaktif, adaptif, kreatif, dan inovatif sepertinya wajib dimiliki mahasiswa vokasi. Kewajiban tersebut dimaksudkan agar lulusan vokasi memiliki ”taji” yang tajam pada era digital.
Teknologi digital pada gilirannya memungkinkan diversifikasi model pelatihan sesuai dengan kebutuhan yang timbul dalam berbagai keadaan (Kovalchuk dkk., 2023). Akses bagi mahasiswa vokasi untuk mengembangkan diri terbuka lebar, derasnya arus informasi memungkinkan mereka untuk belajar secara mandiri di luar bangku perkuliahan.
Bahkan, bisa pula mengikuti jam tambahan di luar kelas berupa pelatihan keterampilan kerja. Misalnya, pelatihan digital marketing, content writing, dan data analyst.
Mahasiswa perlu memanfaatkan platform belajar online dengan maksimal agar ilmu yang diperoleh tidak terbatas pada teori yang disampaikan dosen selama belajar di kelas. Dengan mengikuti pelatihan ”tambahan” di luar jam kuliah dapat, mahasiswa dapat memperluas koneksi dan memperbanyak proyek nyata yang relevan dengan dunia kerja.
Terlebih, bagi mahasiswa Fakultas Vokasi Unair, setiap peluang yang ada perlu dimanfaatkan sebaik-baiknya. Fakultas Vokasi Unair telah menyediakan beragam fasilitas yang mendukung belajar mahasiswa. Salah satunya ialah teaching factory Airlangga Wellnes Center.
Airlangga Wellnes Center adalah laboratorium pendidikan berbasis TeFa (teaching factory) yang dimiliki Fakultas Vokasi Universitas Airlangga. Fasilitas tersebut terhubung dengan berbagai lembaga pelayanan kesehatan di Unair. Adapun fasilitas yang disediakan meliputi laboratorium, klinik, radiologi, dan fisioterapi.
Pada akhirnya, 2.000 mahasiswa baru yang masuk gerbang Fakultas Vokasi Unair harus mampu mengoptimalkan semua fasilitas yang disediakan perguruan tinggi, baik berupa tenaga pengajar, layanan akademik, maupun sarana-prasarana.
Perjalanan akademik mahasiswa harus menjadi bagian dari ”pembangunan” fondasi keterampilan, pengetahuan, dan karakter unggul. Fondasi yang kokoh dapat mencetak lulusan yang terampil, berwawasan luas, berbudi pekerti luhur, dan kompeten dalam dunia kerja maupun wirausaha. (*)
*) Anwar Ma'ruf adalah dekan Fakultas Vokasi Universitas Airlangga.